Kamis, 22 November 2018 16:45

Seberapa Penting 'Ngabaso' Dimata Ridwan Kamil? Ini Jawabannya

Penulis : Fery Bangkit 
Ridwan Kamil dalam peresmian program Ngabaso sekaligus pembukaan Jambore Forum Anak Jawa Barat 2018 di Hotel Masone Pine, Kota Baru Parahyangan, Kamis (23/11/2018).
Ridwan Kamil dalam peresmian program Ngabaso sekaligus pembukaan Jambore Forum Anak Jawa Barat 2018 di Hotel Masone Pine, Kota Baru Parahyangan, Kamis (23/11/2018). [Fery Bangkit/Limawaktu]

Limawaktu.id, - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai, program Ngabring ka Sakola (Ngabaso) ‎atau berjalan kaki ke sekolah sangat penting karena memiliki nilai sosial dan kesetiakawanan.

Hal itu disampaikan Emil, sapaan Ridwan Kamil dalam peresmian program Ngabaso sekaligus pembukaan Jambore Forum anak Jawa Barat 2018 di Hotel Masone Pine, Kota Baru Parahyangan, Kamis (23/11/2018).

"Anak di Jabar harus punya empat nilai, fisiknya harus sehat, kemudian IQ-nya bagus, ditunjang SQ, dan berkarakter. Jabar masagi, jadi pendidikan di Jabar tidak hanya pinternya saja, tapi juga berkarakter," katanya.

Menurut Emil, budaya berjalan kaki ke sekolah merupakan budaya asli Indonesia dan harus dilestarikan. Dengan program Ngabaso ini diharapkan budaya itu kembali muncul.

"Saya perintahkan agar semua dinas pendidikan mengimplementasikan program ini. Semua kepala sekolah bisa mengatur agar anak nanti tidak di antar oleh orang tuanya sampai ke gerbang, tapi ada budaya jalan kakinya dulu secara bersama-sama," ujarnya.

Dirinya mengklaim sedang mengkondisikan anak-anak di Jawa Barat memilih empat nilai utama, yakni fisik yang sehat, akal yang cerdas, akhlak yang mulia, dan memiliki nilai spiritual. 

Dengan program itu, diharapkan nanti akan lahir budaya baru anak berangkat ke sekolah berjalan kaki, saling berjabat tangan dengan teman-temannya, dan tidak manja, serta yang paling penting ada interaksi sosial saat mereka bersama-sama menuju sekolah. 

"Mudah-mudahan dengan program ini lahirkan anak peduli sesama. Selain itu ini zamannya digital, waktu (anak-anak) ngabring difoto, di video dan diviralkan," tandas Emil.

Baca Lainnya