Limawaktu.id,- Keberadaan rumah singgah untuk tenaga kesehatan dianggap menjadi solusi dari ketakutan menularkan virus corona usai bekerja di rumah sakit atau sarana kesehatan lain.
Keberadaan rumah singgah juga menjadikan mereka lebih tenang beristirahat usai bekerja. Sebelumnya saat pulang ke rumah masing masing, mereka takut menularkan virus corona kepada anggota keluarganya.
Perawat IGD RS Hermina Arcamanik, Pratiwi mengatakan, rumah singgah ini bisa dijadikan tempat istirahat usai bekerja karena ia pun takut menularkan kepada keluarganya jika pulang ke rumah.
"Terima kasih kepada semua pihak yang memberi Fasilitas ini, kami akan memanfaatkan untuk istirahat dan tak khawatir lagi untuk istirahat jika pulang ke rumah, " ungkapnya, Kamis (14/4).
Hal yang sama disampaikan Fajar Firmansyah, Perawat UPT Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu (P2KT) atau Public Safety Center (PSC) 119.
Menurutnya, Sebelumnya dia merasa khawatir takut membawa virus ke rumah. Dengan rumah singgah ini bisa fokus memberikan pelayanan kesehatan dalam mengurus pasien Covid-19.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita menegaskan, pihaknya menjamin makan dan minum para tenaga kesehatan selama berada di rumah singgah.
"Fasilitas yang kami siapkan makan dua kali sehari, dan air minum di setiap kamar ada. Kami juga menyiapkan bus antar jemput, kebetulan ada pengusaha yang memberikan pinjaman jadi kami sediakan bbm dan honor supirnya. Sedangkan biiaya listrik dan ledeng dari P4TK-TK PLB," katanya.
Sedangkan Kepala Bagian Umum P4TK-TK PLB, Joko Ahmad Julifan mengatakan, dengan acara hari ini simbolis penyerahan kunci, para tenaga kesehatan bisa mulai menempati kamarnya masing-masing.
"Tadi sudah disaksikan bersama penyerahan kunci ke tenaga kesehatan. Harapannya kamar yang disediakan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," katanya.
Menurut Joko, rumah singgah dengan 24 kamar yang disediakan oleh P4TK-TK PLB bisa terlaksana berkat koordinasi dari berbagai pihak dengan koordinasi yang cukup baik.
"Sebelumnya kita berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan sesuai nota kesepahaman disediakan 24 kamar. Kami fasilitasi kamar termasuk pembiayaan listrik dan air karena bagian dari kerjasamanya, Dinkes juga menyediakan fasilitas lainnya," katanya.
Joko berharap, para tenaga medis bisa menggunakan rumah singgah sebagai mana mestinya, serta menjaga inventaris P4TK-TK PLB dengan baik bersama-sama.
"Semoga rumah singgah ini memberikan manfaat bagi tenaga kesehatan, utamanya rasa nyaman dan aman. Ini termasuk ikhtiar kita dalam proses percepatan penanganan Covid-19 di Kota Bandung," ucapnya.