Limawaktu.id, Jakarta - Berkali-kali di setiap kesempatan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membahas soal isu korupsi dan kebocoran yang harus dihentikan.
“Sali lagi saya ingatkan, aparat pemerintah sangat menentukan, aparat pemerintah sangat menentukan kebocoran-kebocoran untuk dihentikan. Penyelundupan dari luar ke dalam. Penyelundupan dari luar ke dalam adalah membahayakan kedaulatan Indonesia. Penyelundupan tekstil mengancam industri tekstil kita, mengancam kehidupan ratusan ribu pekerja kita,” ungkap Prabowo saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kantor Bappenas, Senin, (30/12/2024).
Menurut Prabowo, dirinya nanti akan mencari ahli-ahli hukum apa wewenang yang bisa diberikan kepada aparat, apa kapalnya ditenggelamkan.
“ Tolong para profesor di pemerintah saya tolong kasih saya masukan, nanti saya dibilang enggak ngerti hukum lagi ini. Tapi kalau dia mengancam kehidupan rakyat Indonesia, kalau perlu kita tenggelamkan kapal-kapal itu,” kata Prabowo.
Dia meminta jika sudah jelas-jelas melanggar, jelas mengakibatkan kerugian triliunan, semua unsur terutama juga hakim-hakim, ya vonisnya jangan terlalu ringanlah. Nanti dibilang Prabowo enggak ngerti hukum lagi ini.
Tapi rakyat pun ngerti, rakyat itu rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok ratusan triliun vonisnya sekian tahun. Nanti jangan-jangan di penjara pakai AC, punya kulkas, pakai TV. Prabowo meminta Menteri Pemasyarakatan atau Jaksa Agung.
“Naik banding enggak? Naik banding ya? Naik banding. Vonisnya ya 50 tahun begitu, kira-kira begitu,” ungkapnya.
Prabowo mengajak kta semuanya, mari kita kembali ke jati diri kita, kembali ke 17 Agustus ‘45 cita-cita pendiri bangsa kita.
“Saya tidak mau menyalahkan siapapun. Ini kesalahan kolektif kita, mari kita bersihkan. Makanya saya katakan, aparat pemerintahan kita gunakan ini untuk membersihkan diri, untuk membenahi diri sebelum nanti rakyat yang membersihkan kita, lebih baik kita bersihkan diri kita sendiri. Rakyat Indonesia sekarang tidak bodoh, mereka pintar-pintar. Semua orang punya gadget. Sudah lain, ini bukan 30 tahun yang lalu, ya kan, ini bukan 20 tahun yang lalu,” pungkasnya.