Limawaktu.id – Dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2019/2020, Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi bakal memperketat sistem pengawasan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi praktik joki dalam seleksi nanti.
Rektor Unjani Cimahi, Witjaksono mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan system IT dan alat pendeteksi baru agar PMB di Unjani benar-benar bersih dari praktik joki atau calo.
“Mudah-mudahan dengan sistem IT ini bisa menghindarkan adanya joki ujian, karena IT ini makin hebat. Kita juga akan akan menggunakan aturan yang lebih ketat dan menambah alat pendeteksi,” jelasnya saat ditemui di Kampus Unjani Cimahi, Jalan Jenderal Sudirman, Jumat (20/12/2019).
Seperti diketahui, tahun lalu pihak Unjani Cimahi mengungkap kasus praktik percaloan dalam ujian seleksi calon mahasiswa yang mendaftar ke Fakultas Kedokteran Unjani. Dengan sistem baru ini, Witjaksono yakin praktik kotor itu tidak akan terulang.
PMB di Unjani Cimahi sendiri resmi dibuka per hari ini, dan akan berakhir hingga Agustus 2020. Pihaknya menyiapkan kuota 3.740 bagi mahasiswa baru yang akan mengenyam Pendidikan di Unjani Cimahi. Pihaknya optimis dengan terus berkembangnya kualitas dan kuantitas Unjani, target itu akan tercapai.
“Untuk kuota penerimaan mahasiswa kali ini 3.740 mahasiswa. Mudah-mudahan tercapai,” ucap Witjaksono. Di Unjani Cimahi. Terdapat 8 fakultas dengan 23 program studi yang bisa menjadi pilihan para calon mahasiswa baru. Namun yang tetap jadi favorit setiap PMB adalah Fakultas Kedokteran.
“Kedokteran akan tetap favorit. Dari sekian ribu pendaftar di kedokteran yang diterimanya kan hanya sedikit. Kuota kita hanya 150-180, sedangkan pendaftar hampir 12 kalilipat dari kuota yang diterima,” terangnya.