Minggu, 25 Agustus 2024 15:43

Pilkada Cimahi, Persaingan Mantan Birokrat dan Mantan Tentara

Penulis : Bubun Munawar
Bakal Calon Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan dan Ngatiyana
Bakal Calon Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan dan Ngatiyana [Diskominfo Kota Cimahi]

Limawaktu.id, Cimahi - Bakal Calon Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan mengungkapkan, mandat yang diterimanya dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS)  sebagai partai pemenang pileg 2024 di Kota Cimahi bukan hanya dimaknai sebagai suatu kehormatan, lebih dari itu ialah kepercayaan yang mesti dibayar tuntas dengan kerja-kerja politik yang pro terhadap kepentingan rakyat.

“Saya yang tumbuh menjadi birokrat dari mulai staf sampai alhamdulillah diberi amanah menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) juga pernah diberi penugasan sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi bersanding dengan kang Bagja Setiawan  yang memiliki latar belakang sebagai politisi yakni anggota dewan 3 periode,” ungkap Dikdik, di akun instagramnya, belum lama ini.

Dia menjelaskan, Rasanya perpaduannya sebagai birokrat dengan Bagja Setiawan sebagai Politisi, ialah jawaban dari kejenuhan masyarakat terhadap kepemimpinan model birokrasi yang dianggap berbelit. Servant leadiership atau dikenal dengan kepemimpinan yang melayani sudah menjadi komitmen kami selama waktu pengabdian kami dan akan terus kami jalankan dengan penuh khidmat.

“Mohon do'a dari seluruh warga Kota Cimahi agar perahu ini bisa sampai dengan selamat (kemenangan), “ jelasnya.

Sementara itu Bakal Calon Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan, jabatan adalah amanah dan tanggung jawab yang harus diemban dengan penuh dedikasi. Ini adalah kesempatan untuk melayani, memberikan uluran tangan kepada yang membutuhkan, serta mendorong kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang.

Dia  meyakini bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mampu membawa manfaat bagi sesama. Dengan semangat ini, mari kita wujudkan perubahan nyata bersama. Setelah 43 tahun menetap di Kota Tentara dan 35 tahun mengabdi di kemiliteran, kini saatnya Ngatiyana mengabdikan diri untuk Cimahi.

“Panggilan hati ini memotivasi saya untuk kembali memimpin Cimahi menuju masa depan yang lebih baik. Saya berkomitmen untuk merawat Cimahi dengan berkontribusi menjalankan berbagai program nyata,” tegas Ngatiyana di akun instagramnya.

Diberitakan Limawaktu.id sebelumnya, Kemunculan dua nama sebagai Balon Walikota Cimahi Dikdik S Nugrahawan dan Ngatiyana, sesungguhnya sudah bisa diduga berbagai pihak, karena mereka adalah tokoh-tokoh Pemerintahan Kota Cimahi yang sudah dikenal oleh masyarakat. Keduanya adalah mantan PJ Walikota Cimahi.

Pengamat Pemerintahan Desi Fernanda mengungkapkan, bedanya Ngatiyana sebelumnya adalah mantan Wakil Walikota terpilih yang kemudian menggantikan Walikota terpilih yang diberhentikan karena kasus pidana korupsi. Sedangkan Dikdik adalah PJ Walikota yang kemudian dikembalikan status jabatannya sebagai Sekda Kota Cimahi. Ngatiyana berlatar belakang militer, sedangkan Dikdik berlatarbelakang ASN Pemkot Cimahi.

 “Saya kira masing-masing punya track record yang berimbang dan memiliki segmen voters yang spesifik dan captived berdasarkan latar belakang masing-masing. Jika keduanya ingin memenangi Pilkada secara telak, satu putaran, maka team sukses masing-masing Balon Walkot ini harus bekerja keras untuk merebut simpati segmen voters lawan,” ungkapnya  Selasa (20/8/2024).

Menurut Desi, Partai Pendukung keduanya, juga berbasis segmen voters yang selaras dengan latarbelakang kedua kandidat. Bakal seru proses politik, terutama dikalangan para tokoh elit masyarakat yang berlatarbelakang segmen voters masing-masing kandidat.

“Semoga dalam keseruan pemengaruhan segmen voters ini tidak terjadi hal-hal yang tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi dan pemilu yang bersih dan bebas money politics,” katanya.

Desi menjelaskan, adapun Bakal calon lainnya, jikapun ada maka tentu saja harus berjuang keras untuk merebut hati para swinging voters. Yang mungkin saja jumlahnya cukup besar di Kota Cimahi ini. Para Balon Walkot selain kedua nama tersebut diatas.

“saya kira harus berjuang keras untuk menawarkan program-program yang baru dan berbeda dari sejarah program pembangunan dan pemerintahan Kota Cimahi sebelumnya,” jelas salah seorang pelaku sejarah otonomi Kota Cimahi ini.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer