Limawaktu.id, Kota Cimahi - Wali Kota Cimahi Ngatiyana menegaskan dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, Pemkot Cimahi akan fokus pada penanganan sampah dan perbaikan drainase untuk mencegah banjir. Selain itu, sektor pendidikan juga menjadi prioritas, terutama dalam peningkatan sarana dan prasarana sekolah.
Persoalan sampah ini akan menjadi prioritas Pemkot Cimahi untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat karena persoalan sampah ini bisa berdampak pada terjadinya banjir ketika musim hujan tiba.
Tak hanya itu Ngatiyana memastikan agar lingkungan sekolah menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman.
“Tidak boleh ada lagi sekolah dengan toilet yang rusak atau tidak layak. Anak-anak harus mendapatkan lingkungan belajar yang nyaman,” tegasnya.
Dengan berbagai rencana yang telah disusun, Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira optimis dapat membawa Cimahi ke arah yang lebih baik melalui kerja sama dengan seluruh elemen masyarakat.
Sementara itu, saat masuk kerja hari pertama Senin 3 Maret 2025, Wali Kota Cimahi Ngatiyana dan Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira datang ke Kantor Pemkot Cimahi pada pukul 06.30 sesuai anjuran dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Alhamdulillah jam 7.30 tepat kami melaksanakan apel yang dihadiri oleh ASN KOTA Cimahi, sampai tingkat ke kelurahan,” ungkapnya.
Dalam apel perdananya bersama para ASN Pemkot Cimahi, dirinya meminta seluruh ASN agar mempersiapkan diri dengan kegiatan-kegiatan, yaitu program-program yang telah dibuat sesuai visi misi saat kampanye lalu.
Saat ditanya hasil retret Kepala Daerah di Magelang, Ngatiyana menyebutkan, salah satunya adalah efisiensi. Efiseinsu ini dilakukan untuk mengefektifkan anggaran jangan sampai terjadi kebocoran-kebocoran.
“Efsiensi bukan berarti untuk menyiksa seluruh ASN dan masyarakat, tetapi untuk mengefektifkan, anggaran jangan sampai terjadi kebocoran-kebocoran kemana-mana,” sebutnya.
Ngatiyana menjelaskan, hasil reatret di Magelang, instruksi Presiden Prabowo Subianto adalah penekanan terhadap pendidikan,
“Pendidikan jangan sampai anak-anak kita terganggu, karena pendidikan, jangan sampai putus sekolah, dan fasilitas sekolah harus bagus, jangan sampai kamar mandinya kumuh, anak-anak kekamar mandi tidak sehat, dan bau sehingga Itu yang perlu kita perbaiki,” tegas Ngatiyana.
Selain soal lingkungan sekolah, Ngatiyana juga menyampaikan terkait dengan sarana dan prasarana , seperti kursi-kursi sekolah yang tidak memadai, secara tegas Ngatiyana instruksikan harus segera diganti.