Limawaktu.id,- Modernisasi dan globalisasi yang tengah bergulir saat ini akan mempengaruhi karakter dalam budaya, sehingga menjadi salah satu tantangan bagi seluruh stakeholders dalam mempertahankan bahasa daerah.
“Sesuai dengan konsep Tri Gatra Bangun Bahasa yaitu utamakan bahasa indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing , sebagai amanat dari Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009 Tentang bendera, bahasa, lambang negara, serta lagu kebangsaan, kita perlu melakukan revitalisasi bahasa daerah, " terang Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat Herawati, saat menghadiri koordinasi dengan penggiat bahasa daerah dan sastrawan yang berada di Provinsi Jawa Barat yang digelar di Hotel El Royal, Kota Bandung, Jum'at (10/2/2023).
Menurutnya, para penggiat bahasa, sastrawan, juga para pemangku kepentingan yang ada di lembaga pemerintah dan masyarakat yang menjadi pemerhati atau menutur jati bahasa sunda, untuk dapat melaksanakan program revitalisasi bahasa daerah tahun 2023. Karena ini adalah program yang ketiga kalinya untuk Jawa Barat.
“Jadi untuk program di Jawa Barat tentang revitalisasi bahasa daerah, yang pertama sudah dilaksanakan pada tahun 2021, lalu di tahun 2022, dan berlanjut di tahun ini yang berkaitan dengan semua program yang ada di Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, juga sekaligus meneguhkan dan mengantarkan saya supaya bisa melaksanakan tugas dengan baik,” katanya.
Dia menjelaskan, revitalisasi perlu dilakukan karena betapa pentingnya penggunaan bahasa daerah di ruang publik dan di beberapa aspek kehidupan.
“Keiatan ini dilakukan guna merivatilisasi kembali bahasa daerah dalam penulisan dan perkembangan bahasa baru yang ada pada kondisi saat ini, “ jelasnya.
Dikatakannya, kegiatan ini merupakan rangakaian dalam pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah, sebagai koordinasi awal dengan para pemangku kepentingan, sehingga pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di tahun 2023 ini bisa terlaksana dengan baik.
"Kami berharap bahwa partisipasi dari masyarakat dan para penggiat bahasa, sastra, dan budaya sunda bisa berpartisipasi lebih banyak lagi. Tentunya sikap positif anak-anak dan generasi muda juga para tunas-tunas bahasa sunda bisa tumbuh dengan baik dan mereka bisa mencintai bahasa sastra sunda,” katanya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Dinas Pendidikan Kota Bandung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jabar, RRI, Pemprov Jabar, komunitas penggiat bahasa, sastrawan, dan Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat.