Limawaktu.id, Kota Cimahi- Dengan Ikhtiar yang maksimal dari Tim Pemenangan, Koalisi Partai Pendukung dan Relawan, menjadikan Pasangan Ngatiyana – Adhitia Yudhisthira berhasil memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daeah (Pilkada) Kota Cimahi 2024.
Usai ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi terpilih, Ngatiyana sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Barat dan Adhitia Yudisthira sebagai kader Parta Gerindra memiliki tanggung jawab cukup berat kedepan.
“Setelah mengambil keputusan berikhtiar dan berjuang pa Ngatiyana dan Adhitia alhamdulillah bisa menang, namun dalam menjalankan tugasnya kedepan keduanya punya tangging jawab kepada masyarakat Kota Cimahi,” terang Sekretaris Wilayah PKB Jawa Barat yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Acep Jamaludin, saat SyukuranKemenangan Pilkada di Sekretariat DPC PKB Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).
Menurut dia, perjuangan pa ngatiyana penuh tantangan harus dibantu didorong dan didoakan agar harapan rakyat bisa terjawab. Nanntinya Ngatiyana akan dibantu oleh 5000 PNS yang akan membantu Ngatiyana mewujudkan Visi Misinya.
“Tugas Kader PKB harus menjadi public relation atas nama Pa Ngatiyana-Adhitia untuk menjelaskan apa yang menjadi program mereka berdua,” katanya.
Dia menyebutkan, tantangan yang sangat berat dihadapi adalah measalah kemiskinan serta pengangguran terbuka yang saat ini ada pada kisaran 11 persen dari jumlah penduduk Kota Cimahi.
“Penganggura terbuka yang terdata oleh Pemkot Cimahi ada 11 persen Artinya ada sekitar 60 ribu orang yang menanggur yang ketahuan, bisa jadi yang tidak ketahuan lebih banyak. Kondisi ini mengakibatkan pengangguran yang tertinggi di Jawa Barat,” sebutnya.
Memasuki Pilkada 2024 lalu, PKB berpikir agar persoalan pengangguran ini bisa teratasi PKB ingin memberikan bantuan, salah satunya dengan menciptakan pemimpin yang bersih dan amanah.
“Pengangguran terbuka itu yang tercatat yang tidak tercatat pasti banyak, anggap saja ada 80 ribu penganggurannya di usia produktif yang berusia 17-35 atau generasi gen Z, “ paparnya.
Dikatakannya, banyaknya pengangguran akan menciptakan banyak masalah sosial. Kondisi Cimahi menjadi tugas yang tidak mudah bagi Ngatiyana-Adhitia. 280 perusahaan di Cimahi hampir bangkrut akan menambah pengangguran, tenaga kerja tergantikan AI atau kecerdasan buatan.
“Harus ada wali kota yang dapat memperjuangkan nasib warga Kota Cimahi, salah satu focusnya bagaimana mengurangi pengangguran,” jelasnya.
Tak hanya itu, melihat data , angka kemiskinan di Kota Cimahi menunjukan angka 11 -15 persen atau sekitar 100 ribu warga Cimahi masuk kategori miskin. Karenanya tantangan yang berat bagi Ngatiyana untuk turunkan angka penganghuran dan kemiskinan yang harus dibantu dan diorong oleh semua pihak khusunya kader PKB.
Dia berjani dalam perjalannya, akan membantu Kota Cimahi melakukan kolaborasi untuk memperjuangkan anggaran untuk Kota Cimahi dari Provinsi karena meskipun APBD Kota Cimahi mencapai 1,7 Triliaun tetapi anggaran untuk gaji pegawai saja mencapai lbih dari Rp900 Miliar, sehingga yang bisa digunakan untuk pembangunan hanya sekitar Rp400 miliar saja.
Selain persoalan pengangguran dan kemiskinan, Acep Jamaludin juga menyinggung tentang penanganan sampah, banjir Melong dan perubahan batas wilayah Kota Cimahi.
“ Perubahan batas wilayah harus diperjuangkan dengan luas 40,2 km luas Kota Cimahi, 1 hektarnya dihunioleh 200-300 KK kebayang padatnya Cimahi, karenanya perubahan batas wilayah harus kita perjuangkan,” paparnya.
Sementara, Wali Kota Cimahi terpilih Ngatiyana berjanji akan merealisasikan apa yang menjadi visi misinya saat Kampanye Pilkada lalu. Meskipun baru bisa terelaisasi pada 2026, tetapi Ngatiyana berusaha supaya pada 2025 beberapa programnya bisa terelaisasikan.
Dirinya bersama Wakil Wali Kota sudah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi dan sudah membahas beberapa program diantaaranya adalh pembangunan Fly Over Taman Kartini yang sudah disetujui oleh Dedi Mulyadi.
Terkait dengan perluasan wilayah, Ngatiyana menyebutkan Gubernur terpilih ingin melakukan penataan daerah otonom di Jawa Barat diantaranya adalah penambahan wilayah bagi Kota yang luasnya kecil seperti Kota Cimahi.
“Pak Gubernur sudah mengatakan jika wilayah-wilayah yang luasnya kecil akan dilakukan penambahan wilayah,” pungkasnya.