Rabu, 16 Oktober 2024 9:45

Pemkot Bandung Jadikan ASN Cyber Army Pengelolaan Sampah

Penulis : Wawan Gunawan
Tumpukan Sampah di TPA Sarimukti
Tumpukan Sampah di TPA Sarimukti [Istimewa]

Limawaktu.id, Kota Bandung - Untuk meningkatkan edukasi masyarakat mengenai pengelolaan Sampah secara efektif, terutama melalui media sosial yang menjadi sumber informasi utama bagi warga Bandung. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus memperkuat upaya pengelolaan sampah melalui kolaborasi lintas sektor.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron memberikan perhatian serius terhadap kondisi kritis di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, yang diprediksi akan mencapai kapasitas maksimal pada Maret 2025.

Dalam rangka menjaga keberlanjutan pengelolaan sampah, mulai 1 Desember 2024, ritasi sampah dari Kota Bandung akan dikurangi dari 172 rit menjadi 140 rit per hari.

"Ini bukan hanya soal mengurangi ritasi, tetapi juga mendorong pengelolaan sampah mandiri oleh masyarakat hingga tercapai zero waste,” kata Asep.

Dia juga menekankan pentingnya peran aktif semua pihak, terutama ASN, sebagai 'cyber army' yang menyebarkan informasi pengelolaan sampah di media sosial.

"Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat. Dengan kolaborasi dan komitmen kuat, Kota Bandung bisa mencapai target pengurangan sampah secara signifikan," ujarnya.

Sedangkan Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Darto, yang memimpin acara Sosialisasi Publikasi Bersama Pengelolaan Sampah Kota Bandung secara virtual mengungkapkan, sosialisasi pengelolaan sampah melalui media sosial sangat penting. Berdasarkan data, 88,3 persen warga Kota Bandung mendapatkan informasi pertama dari media sosial.

"Kami berharap setelah kegiatan ini, sosialisasi penanganan sampah di media sosial akan semakin masif dan berdampak positif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat," ujar Darto, Selasa, 15 Oktober 2024.

Sementara itu, Sub Koordinator Penguatan Keterbukaan Informasi Publik Diskominfo Kota Bandung, Yusuf Cahyadi, menambahkan, penting bagi OPD, BUMD/BLUD, kecamatan, kelurahan, sekolah, Puskesmas dan instansi terkait untuk berkolaborasi dalam kampanye bersama yang diinisiasi Pemkot Bandung, yakni dengan menggunakan hashtag #tidakdipilahtidakdiangkut.

Semua konten publikasi terkait sampah harus merujuk pada tiga akun utama, yaitu @humas_bandung, @halobandung, dan @dlh_kotabandung.

"Kampanye ini akan dimulai secara masif mulai saat ini," ujar Yusuf.

 “Kita tidak bisa kerja sendiri untuk mengubah mindset masyarakat. Jika kita bekerja sama menyosialisasikannya yakin pasti bisa,” tambahnya.

Kepala Seksi Peningkatan Kapasitas dan Edukasi Kebersihan DLH Kota Bandung, Syahriani mengungkapkan, beberapa langkah strategis yang telah diambil pemerintah untuk mengurangi ritasi sampah.

Salah satunya adalah optimalisasi rumah magot di setiap kelurahan, yang ditargetkan mampu mengolah sampah organik hingga 350 kg per hari.

"Hingga November 2024, targetnya ada pengurangan 32 rit sampah yang dikirim ke Sarimukti. Namun, untuk mencapai target tersebut, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak," kata Syahriani.

Lebih lanjut, Syahriani menjelaskan, pemerintah mulai menegakkan aturan tegas terkait pemilahan sampah.

"Pemilahan sampah sangat penting. Sampah yang tidak dipilah tidak akan diangkut oleh petugas. Kami mengimbau warga untuk mulai memilah sampah dari rumah," tegasnya.

Di tingkat kewilayahan, Lurah Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler, Indra Bayu, memaparkan keberhasilan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) di wilayahnya. Sejak 2016, program ini telah berjalan efektif dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Rumah-rumah yang teredukasi dalam program ini diberi penghargaan berupa stiker khusus.

"Jika semua pihak bekerja sama dan program seperti Kang Pisman diperluas, saya yakin Kota Bandung bisa mencapai target zero waste,” ujar Indra.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dicanangkan, Pemerintah Kota Bandung berharap masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, sehingga masalah sampah di kota ini dapat diatasi dan visi zero waste dapat tercapai di masa depan.

Baca Lainnya