Limawaktu.id, - Di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang krisis air global, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China mengambil langkah konkret untuk memperkuat kerjasama dalam pengelolaan Sumber Daya Air.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono bersama dengan Wakil Menteri Sumber Daya Air China, Liu Weiping, secara resmi bertemu di K-Water Global Education Center, Hwaseong, Korea Selatan, Kamis (6/7/2023).
Pertemuan ini membahas tantangan dan peluang dalam mengatasi krisis air yang semakin mendesak. Dalam pertemuan ini, pemerintah kedua negara menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan sumber daya air.
“Selain mendukung Pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan 10th World Water Forum di Bali, Pemerintah China juga akan memastikan penyelenggaraan 4th Asia International Water Week di Beijing, China berjalan dengan baik,” terang Basuki di akun instagramnya, Jum’at (7/7/2023).
Menurutnya, Kementerian PUPR berharap melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman tersebut, Indonesia dan China dapat mencapai pengelolaan air yang berkelanjutan untuk kepentingan kedua negara dan juga masyarakat global.
Pertemuan Basuki Hadimuljono dengan Liu Weiping, berlangsung disela-sela The 4th General Assembly of Asia Water Council (AWC) di Songsan Global Education & Research Center, Korea Selatan, Kamis (6/7/2023). Saat ini AWC telah memiliki 124 anggota yang mewakili 24 negara di Asia.
Salah satu kolaborasi antara Indonesia dan AWC adalah Smart Water Management di Denpasar, Bali. Pemerintah Indonesia juga akan memulai kerja sama dengan AWC untuk Semarang Smart Water Cities Project, IWRA (International Water Resources Association), dan K-Water.
Basuki menyatakan kolaborasi semua pihak dalam mengatasi isu-isu terkait air sangat penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Tujuan tersebut sejalan dengan Word Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada 2024 dengan tema "Water for Shared Prosperity".
Dengan dukungan dan partisipasi aktif AWC dan negara-negara anggotanya, pemerintah Indonesia berkomitmen menjadikan World Water Forum ke-10 sebagai platform pertukaran ide-ide inovatif dan tindakan konkret yang akan membentuk masa depan tata kelola air di dunia.
"Dalam proses regional, peran AWC sangat penting. Banyak isu yang perlu kita diskusikan dan mungkin bisa kita putuskan solusinya. Oleh karena itu, kami menunggu partisipasi aktif dari AWC dalam World Water Forum ke-10," tutupnya.