Minggu, 1 Desember 2024 17:02

Partai Golkar Cimahi Akui Keunggulan Pasangan Ngatiyana-Adhitia

Penulis : Bubun Munawar
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi Rahmat Sulaeman
Plt Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi Rahmat Sulaeman [Istimewa]

Limawaktu.id, Kota Cimahi – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Cimahi mengakui keunggulan pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana-Adhitia Yudisthira dalam Pilkada 2024.

Plt Ketua  DPD Partai Golkar Kota Cimahi Rahmat Sulaeman menyebutkan, meskipun belum secara resmi ada keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang siapa pemenang Pilkada Cimahi, namun secara quick qount paslon nomor urut dua bisa mengungguli paslon nomor satu dan tiga. Karenanya atas nama DPD Partai Golkar Rahmat Sulaeman mengucapkan selamat dan sukses kepada Ngatiyana dan Adhitia Yudisthira yang diprediksi memenangkan kontestasi Pilkada 2024.

“Kita sama-sama sudah ketahui dari hasil quick qount jika  nomor 2 lebih unggul,  kami dari pimpinan partai mengucapkan selamat dan sukses, mudah-mudahan apa yang diperjuangkan oleh pak Dikdik juga diperjuangkan oleh pak Ngatiyana,” sebutnya.

Menurutnya, dari hasil rekap yang dilakukan di internal Partai Golkar, jumlah suara yang diraih oleh paslon nomor satu Dikdik-Bagja ada diposisi kedua dengan angka tipis-tipis dibeberapa tempat.

“Data di internal kami memang  jumlah suara paslon nomor urut satu berada pada posisi kedua dengan hasil tipis-tipis dibeberapa tempat,” katanya.

Dia menjelaskan, dalam kontestasi Pilkada 2024 ini pasangan Ngatiyana-Adhit bukan sebagai musuh tetapi lawan, karenanya ketika pertandingan sudah selesai maka kita sama-sama ngopi bareng lagi.

“Pak Ngatiyana itu bukan musuh tapi lawan bertanding, ketika pertandingan sudah selesai ya kita ngopi bareng lagi, begitu kan, “ jelasnya.

Dia melanjutkan, saat pasangan Ngatiyana-Adhitia sudah ditetapkan sebagai pemenang dan dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Partai Golkar melalui 7 anggota fraksi di DPRD akan tetap mendukung program yang dilaksanakan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi terpilih.

“Kita akan mendukung program Pak  Ngatiyana jika memang untuk kepentingan masyarakat, tetapi jika tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, kita akan melakukan kontrol sosial lewat 7 orang anggota Fraksi Golkar di DPRD Kota Cimahi,” lanjut dia.

Diberitakan Limawaktu.id sebelumnya, Meski digadang-gadang memenangkan kontestasi Pilkada Kota Cimahi 2024 versi hitung cepat atau Quick Qount, Calon Wali Kota Cimahi Ngatiyana enggan memberikan komentarnya atas hasil quick qount tersebut, padahal sejumlah wartawan ingin mengetahui apa pendapat dirinya dengan kemenangannya di Pilkada 2024.

Saat didatangi awak media, tampak sejumlah pendukung dan simpatiasan Ngatiyana mendatangi kediamannya untuk meberikan ucapan selamat atas raihan hitung cepat.

“Saya tidak mau berkomentar tentang hasil quick qount dan mendahuli keputusan resmi dari KPU Kota Cimahi,” ungkap Ngatiyana, di kediamannya, Puri Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kamis (28/11/2024)

Tak hanya enggan memberikan komentar atas hasil quick qount, Ngatiyana juga lebih memilih untuk bersikap biasa-biasa saja karena dirinya telah mempersiapkan diri untuk menang maupun kalah, dia pun mengaku bersyukur karena menurutnya ini bukan kemenangan dia dan Adhitia tapi kemenangan masyarakat Kota Cimahi.

"Menghadapi Pilkada ini kita siap menang dan kalah," kata Ngatiyana.

Menurutnya, pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari KPU Kota Cimahi. Sambil  menunggu penetapan, dia dan pasangannya Adhitia Yudisthira  akan melakukan konsolidasi untuk merealisasikan program-program yang telah ditawarkan saat masa kampanye lalu.

Sementara, Ketua Dewan Syuro PKB Kota Cimahi Dede Latif mengatakan, pihaknya bersyukur atas kemenangan yang diraih oleh pasangan Ngatiyana-Adhitia di Pilkada 2024 versi hitung cepat ini. Selanjutnya pihaknya akan melakukan pengawalan atas pelaksanaan visi misi Paslon ini setelah ada keputusan dan penetapan dari KPU.

“PKB Kota Cimahi akan mengawal pelaksanaan janji kampanye paslon ini jika sudah ditetapkan oleh KPU, salah satunya adalah tentang insentif bagi guru ngaji, kyai maupun marbot yang selama ini masih dinilai kurang,” kata Dede.

       

 

Baca Lainnya