Selasa, 2 Juni 2020 14:27

New Normal di KBB Tertunda, Ini Sebabnya!

Penulis : Fery Bangkit 
Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat dimintai keterangan.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat dimintai keterangan. [Foto istimewa]

KBB - Rencana Pemkab Bandung Barat untuk memasuki tatatanan baru (new normal) atau Adaptasi Kebiasaan Baru (ABK) terpaksa ditunda. Sebab, belum ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) perihal kebijakan ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) itu.

Awalnya, Pemkab Bandung Barat bakal menerapkan ABK per 1 Juni mendatang. Disamping masih berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) parsial meskipun berdasarkan hasil evaluasi sudah masuk ke zona biru.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal penerapan new normal atau atau ABK.

"Kita menunggu dulu hasil gubernur bersurat ke Kemenkes soal penerapan new normal di 15 kabupaten kota zona biru, termasuk KBB. KBB juga masih PSBB sampai 12 Juni," ungkap Bupati Bandung Barat Aa Umbara saat ditemui di Kantor Pemkab Bandung Barat, Selasa (2/6/2020).

Pihaknya belum bisa memutuskan apakah KBB akan menerapkan new normal atau tidak. Sebab rekomendasi Kemenkes belum dikeluarkan dan diinstruksikan oleh gubernur ke daerah masing-masing.

"Tidak boleh mendahului keputusan gubernur dan Kemenkes, jadi sabar saja dulu. Soal diskresi new normal oleh pemerintah daerah, lihat nanti saja," kata Umbara.

Kendati demikian, saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan penerapan new normal dengan memprioritaskan pengawasan di pusat perbelanjaan, rumah peribadatan, dan tempat wisata.

"Kalau memang nanti setelah 12 Juni boleh new normal, persiapan kita sudah matang. Yang jadi prioritas pengawasan kan pasar, supermarket, rumah ibadah, dan terutama tempat wisata," bebernya.

Jika obyek wisata di Bandung Barat nanti dibuka saat new normal, pihaknya tidak menginginkan terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 hingga memunculkan klaster penyebaran baru di Bandung Barat.

"Pertemuan pengelola wisata sudah dilakukan, mereka semua sudah siap. Intinya protokol kesehatan diterapkan, jangan sampai nanti wisatawan dari luar daerah datang ke KBB malah menjadi sumber penularan dan jadi ada klaster wisata. Kita tidak mau seperti itu, harus diantisipasi," tegasnya.

Baca Lainnya