Senin, 17 Februari 2020 14:17

Mufida Sempat Terjebak Air Bah Dalam Rumahnya

Kondisi Rumah Panji gumilar (38)
Kondisi Rumah Panji gumilar (38) [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Mufida (65), warga Perumahan Babakan Loa Permai (Baloper) Blok D RT 0/2/20, Desa/Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kaget ketika melihat air bah tiba-tiba masuk ke rumahnya.

Peristiwa bencana alam itu terjadi pada Minggu (16/2/2020) sekitar pukul 16.30 WIB, disaat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Padalarang dan sekitarnya. Sontak saja Mufidah lari menyelamatkan diri, meski sempat terjebak di dalam rumah.

Panji Gumilar (38), anak dari Mufidah menuturkan, musibah itu terjadi ketika ibunya tengah melaksanakan salat Ashar, lalu mendengar suara dari belakang rumah. Saat dicek, ibunya tak melihat apapun.

"Pas melanjutkan salat, ada suara lagi 'bruk', dicek sama ibu saya dinding rumah di belakang sudah jebol," kata Panji saat ditemui, Senin (17/2/2020).

dinding rumah bagian belakang milik Panji Gumilar (38) 

Sontak saja air bah dari belakang rumah itu masuk ke dalam rumah dengan ketinggian dada orang dewasa. "Saat itu di dalam rumah ada ibu sama adik. Kalau adik sudah keluar duluan, ibu sempat kejebak di dalam karena buka pintunya susah," ungkapnya.

Panji mengatakan, musibah yang dialaminya itu disebabkan jebolnya benteng Perumahan Bumi Asri yang tepat berada di belakang rumahnya. Material benteng itu kemudian menutup saluran air dan menjebol dinding bagian ruang makan.

"Kalau benteng itu ada sekitar 20 meter. Ini kejadian pertama dari tahun 1986 saya tinggal di sini," ucapnya.

Akibat peristiwa itu, rumahnya mengalami kerusakan cukup berat. Selain dinding rumahnya jebol, seluruh barang berharga seperti peralatan elektronik, perabotan dan sebagainya sama sekali tidak terselamatkan.

Panji menuturkan, total kerugian yang dialami keluarganya mencapai Rp 250 juta. "Itu cuma barang-barang elektronik, perabotan, sofa dan sebagainya. Belum termasuk bangunan. Kalau ibu sekarang masih trauma, sudah ditangani sama Dinas Kesehatan," katanya.

Berdasarkan hasil perundingan, ungkap Panji, pihak pengembang siap bertangungjawab dan akan mengganti kerusakan yang dialaminya. "Sementara ini ngungsi dulu di rumah sodara. Tadinya ibu mau diungsikan ke Kopo (Bandung) tapi enggak mau," pungkasnya.

Jebolnya beteng pembatas perumahan dan dinding rumah milik Panji itu berdampak luas terhadap rumah di sekitarnya. Berdasarkan data Badan Penangguulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, ada 10 rumah yang ikut terdampak.

"Dampaknya yang 10 rumah itu ikut kebanjiran. Penyebabnya tanggul ambruk Perumahan Bumi Asri Residen," terangnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer