Selasa, 23 Maret 2021 15:27

Mengembalikan Nostalgia Pendengar Unasko dengan Radio Streaming

Reporter : Bubun Munawar

Limawaktu.id,- Sebagian besar warga Cimahi generasi 1980 atao 1990 an pasti tak asing ketika mendengar nama radio Unasko. Betapa tidak, radio yang menjadi legenda penyiaran di Kota cimahi ini memiliki asset yang berupa pendengar.  Makanya, memasuki era digital saat ini, pengelola radio Unaskopun mencoba mengembalikan nostalgia para pendengarnya baik melalui siaran radio biasa atau  Kopi Paste Unasko Radio streaming yang mulai mengudara diawal 2021 ini.

Programmer sekaligus Owner Unasko Radio Streaming Seno Brotokumo mengungkapkan, pengelola radio Unasko ingin membuat format radio untuk anak muda, tetapi setelah melakukan diskusi dengan mantan penyiar Radio Unasko, diputuskan untuk membuat radio streaming dengan memanfaatkan jaringan insternet sebagai pemancarnya. Namun Radi Unasko yang bderada di Frekwensi FM pun tetap ada yaitu di 99,6 MHz.

“Awalnya radio ini hanya untuk hobby tetapi kemudaian berkembang menjadi radio yang dikelola profewsional,” ungkapnya, Selasa (23/3/2021).

Dikatakannya, diawali dengan aplikais gratisan, akhirnya diputuiskan untuk membuat radio strteaming secara khusus untuk menggaet asset yang dimiliki Radio Unasko berupa pendengar, makanya format lagupun diputuskan menyuguhkan lagi-lagu yang pernah hits di era 1980 atau 1990, dan ternyata pendengarnyapun mersepon sajian musik yang dikemas Radio Unasko Streaming ini.

“Tak diduga respon pendengarpun luar bisas, sehingga kami memutuskan untuk melengkapi peralatan dengan standar untuk broadcast,” katanya.

Dia menyebut, uniknya Unasko radio ini adalah posisi pendengarnya yang tak Cuma berada di studio tetapi ada dibeberapa tempat. Dengan tekblogi yang ada, penyiar bisa melakukan siaran diberbagai tempat, seperti ada yang di Kota Bandung, Jakarta, Ciwidey dan lainnya.

Sementara, salah seorang announcer Unasko Radio Streaming Ari Suwignyo mengatakan, dirinya diberi kepercayaan untuk mengelola program Goolden Lawas, dengan sajian music lawas baik berbahasa Indonesia atau berbahasa asing, serta lagu-lagu Indonesia yang pernah hits dari era 1980 sampai 2000an.

“Respon pun bermunculan tak sekedar dari Cimahi atau Indonesia, mereka yang tinggal di Simngapura, Malaysia, Kanada atau Amerika pun menjadi pendengar siaran radio streaming ini,” katanya.

Dia berharap dengan kehadiran radio streaming ini mampu membangkitakan ekonomi kreatif, sehingga masyarakat bisa terus bergerak meskipun dimasa pandemi seperti saat ini.

 

 

 

Baca Lainnya