Limawaktu.id,- Tersebarnya 79 Instalasi Pengolah Air Limbah Domestik di Kota Cimahi menjadi pekerjaan rumah bagi Asosiasi KSM Sanitasi Seluruh Indonesai (Aksani) Kota Cimahi dalam melakukan pengelolaan, sehingga bisa berjalan dan berguna bagi masyarakat sebagai penerima manfaat.
Lewat Fokus Grup Diskusi yang digelar Kamis 19 Desember 2019 , mereka saling mengutarakan permalasahan yang dihadapi di masing-masing daerahnya dalam pengelolaan dan pengembangan IPAL dan mencarikan solusinya.
Penyelenggaran Forum Grup Diskusi (FGD) Aksani Kota Cimahi Hadi Soewito menyebutkan, di Kota Cimahi sudah ada 52 Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik yang tersebar di tiga kecamatan, belum lagi 27 Septictank Komunal yang dibangun di lingkungan warga untuk menunjang sanitasi warga Kota Cimahi.
"Keberadaan IPAL Domestik tersebut memerlukan pemeliharaan dan pengelolaan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat," sebutnya, saat Forum Grup Diskusi Asosiasi KSM Sanitasi Seluruh Indonesia Cabang Kota Cimahi, di Gedung Cimahi Technopark, Jalan Baros Kota Cimahi, Kamis (19/12).
Dalam FGD tersebut, Permasalahan IPAL yang ada didiskusikan pemencahannya secara bersama-sama. Di Kota Cimahi sendiri sudah terbentuk Kelompok Pengelola atau yang disebut KPP di masing-masing IPAL yang ada, mereka bertugas melakukan pemeliharaan supaya IPAL tersebut dapat bergungsi dengan baik.
"Dalam FGD kami melakukan komunikasi antar KSM dan KPP yang ada di Kota Cimahi," jelasnya.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi Ida Rosidah mengatakan, kesadaran warga Kota Cimahi dalam hal santiasi sudah berkembang dengan baik, warga makin menyadari akan pentingnya kesehatan dan sanitasi.
"Masyarakat Kota Cimahi sudah makin sadar akan pentingnya sanitasi dan kesehatan," katanya.
Selama ini, kata Ida, DPKP dalam bidang sanitasi selain membuat program sendiri juga melakukan kerjasama dengan pihak lain baik dengan pemerintah pusat atau NGO yang ada. Bahkan kerjasama dengan Australia dan Islamic Development Bank (ISDB) dalam program pengelolaan lingkungan dan sanitasi.
"Semoga KSM yang tergabung di Aksani bisa meningkatkan kemampuannya, sehingga mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan sanitasi," harapnya.