Limawaktu.id, - Di sela-sela gelaran World Economic Forum beberapa hari lalu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan menyempatkan waktu untuk berdiskusi terkait kerjasama emerging economies atau yang dikenal dengan nama “South-South Cooperation”.
Disesi diskusi tersebut, ada ungkapan yang disampaikan Luhut saat bertemu dengan sejawat dari Amerika Serikat, John Kerry. Yang menyampaikan beberapa masukan kepada Indonesia.
“Mereka sampaikan beberapa masukan, lalu saya menjawab bahwa kami terbuka terhadap semua saran dan usulan dari rekan dan sahabat, kami senang menerima masukan. Namun satu hal yang harus kalian perhatikan, yaitu jangan pernah mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menciptakan lapangan kerja yang luas bagi rakyat Indonesia adalah hal yang mutlak dan saya yakin negara-negara ASEAN lain juga memiliki pendapat yang sama, “ungkap Luhut di akun Instagramnya.
Menurut Luhut, Momentum WEF ini diharapkan bisa terus terjaga, agar “South-South Cooperation” dengan berbagai sektor bisa berkembang untuk mendorong akses dan transfer teknologi dengan ketentuan yang telah disepakati bersama sesuai dengan kerangka hukum nasional masing-masing negara.
“ Jika kerjasama pengembangan tekonologi ini bisa diperluas lagi, manfaatnya bukan hanya untuk melindungi kekayaan alam negara berkembang saja, tetapi juga untuk kemajuan negara-negara di seluruh dunia, terlepas dari apapun status ekonominya mereka bisa menikmati hasil kekayaan alamnya secara adil, berdaulat, serta berkelanjutan,” terangnya.
Dikatakannya, Walaupun situasi di Ukraina masih tidak pasti, Indonesia dengan jumlah penduduk 282 juta jiwa masih dapat mengatasi gejolak ekonomi global. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi 5,3% dan ekspor senilai USD293 miliar pada tahun lalu, lebih besar dibandingkan tahun 2021 yang hanya USD232 miliar.
“Belum lagi komitmen investasi bilateral senilai USD71 miliar yang diterima Indonesia dari KTT G20 2022, semakin meningkatkan kepercayaan baik dari dalam negeri maupun dunia internasional,” katanya.
Luhut menjelaskan, Walaupun beberapa negara anggota ASEAN memiliki kepentingan nasional masing-masing, namun anggota ASEAN juga mendorong kekompakan dan solidaritas di antara negara-negara ASEAN, meskipun ini tidak mudah. Namun, inilah tantangan sesungguhnya. Seperti halnya penyelenggaraan KTT G20 tahun 2022 di Bali lalu, pada awalnya banyak yang pesimis akan penyelenggaraan dan hasilnya, tapi Indonesia berhasil mengubahnya menjadi sebuah kesuksesan yang luar biasa.
Pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2023 berlangsung mulai 16 hingga 20 Januari 2023 di Davos, Swiss. Forum ekonomi tersebut mempertemukan para pemimpin dari pemerintahan, bisnis, dan masyarakat sipil untuk membahas keadaan dunia dan mendiskusikan prioritas untuk tahun depan.