Limawaktu.id,- Tiga orang terduga teroris kini telah ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Jabar. Ketiganya berinisial F (27), R (33), dan MN (17) pada Selasa (19/6/2018).
R dan MN ditangkap di Kampung Tipar Timur, RT 3 RW 10, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan F dikabarkan ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Rumah Makan Sangkan Hurip 2 di kawasan Punclut, Lembang.
Mereka ditangkap karena diduga akan melakukan aksi amaliyah di Polres Kebumen, Jawa Timur.


Ketua RW setempat, Ruswandi membenarkan, bahwa telah terjadi penangkapan di sebuah rumah villa di daerahnya. Meski begitu, dia mengaku tak tahu secara pasti penangkapan dua orang terduga teroris itu, karena saat penangkapan dilakukan dia sedang bekerja.
"Kabarnya memang ada dua orang yang ditangkap, tapi mereka bukan warga sini. Kedua orang itu adalah tamu di sebuah vila yang ada di sini. Namun, sewaktu penangkapan, saya sedang enggak ada di rumah. Saya sedang kerja," kata Ruswandi yang kerja sebagai satpam, Rabu (20/6/2018).
Penjaga vila tersebut, Kusmianto (53) yang biasa dipanggil Wawan juga membenarkan bahwa ada dua orang yang ditangkap oleh petugas. Menurut dia, pada malam takbiran lalu pemilik vila, Ridwan beserta istri dan anaknya datang ke villa.
Adik dari isteri pemilik vila itu, lanjut dia, kemudian membawa dua orang temannya ke villa.
"Dua orang itu baru pertama kali datang ke sini. Cuma dua hari di sininya, itu juga dibawa oleh adiknya ibu. Ibunya juga was-was, kenapa dua orang ini dititipkan di sini," katanya.
Ketika penangkapan, Wawan mengaku tidak melihatnya secara langsung, karena tengah berada di rumahnya. "Pas orang-orang pergi, saya ke rumah ini. Pintu sudah terbuka dan barang-barang sudah acak-acakan. Kalau kata ibu (pemilik vila), yang diambil cuma laptop," katanya.
Seorang terduga teroris lainnya, yaitu F yang tak lain merupakan adik dari isteri pemilik vila, dikabarkan ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri di Rumah Makan Sangkan Hurip 2 di kawasan Punclut, Lembang. Salah satu karyawan restoran, Rizha Putera (23) menyebutkan bahwa penangkapan itu terjadi sekitar pukul 13.00.
"Iya, kemarin (19/6/2018) ada yang ditangkap, sewaktu dia lagi wudhu. Dia sih datang banyakan, sepertinya sama keluarganya. Namun, yang ditangkapnya itu memang cuma satu orang," katanya, Rabu (20/6/2018).
Manager Rumah Makan Sangkan Hurip, Adiana Jujur Ruhyat mengaku mendapatkan informasi mengenai penangkapan terduga teroris dari karyawannya pada Selasa (19/6/2018) siang.
"Pokoknya, dari informasi yang saya dapatkan dari beberapa karyawan, proses penangkapannya itu cepat sekali. Petugas langsung menyergap di mushola, pas dia lagi wudhu. Dia lalu dibawa ke mobil," terangnya.
Pemilik rumah makan, Rodiah (50) mengatakan bahwa peristiwa penangkapan terduga teroris itu terjadi di musola. Kebetulan, kata dia, saat itu dirinya sedang melaksanakan shalat dzuhur.
"Pas rakaat pertama, saya mendengar ada suara sedikit ribut. Saya dengar di samping saya ada yang ngomong, 'Cepat! Cepat solatnya! Itu si Fajar dibawa,' begitu," katanya.
Rodiah mengaku sempat menyangka bahwa penangkapan itu merupakan peristiwa penculikan terhadap anak kecil.
"Di mushala juga banyak orang. Saya kira ada anak kecil yang mau diculik. Waktu itu banyak yang panik," ujarnya.