Limawaktu.id, Kota Cimahi - Pemerintah Kota Cimahi melalui Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memfokuskan pada mitigasi bencana dan pencegahan bencana sejak dini, dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini.
Kepala Satuan Pelaksana BPBD Kota Cimahi Fitriyandi Kurniawan menyebutkan, Kota Cimahi sendiri menghadapi sepuluh ancaman bencana, di antaranya gempa bumi akibat Sesar Lembang, kekeringan, cuaca ekstrim, abu vulkanik, banjir, banjir bandang, tanah longsor, gagal teknologi, dan wabah penyakit.
“Meskipun belum ada perbandingan resmi secara nasional, indeks ketahanan daerah Kota Cimahi tercatat paling tinggi di Jawa Barat pada tahun 2024 berdasarkan pengukuran tahun 2023. Hal ini menunjukkan tingkat kesiapsiagaan Kota Cimahi dalam menghadapi berbagai ancaman bencana,” sebutnya.
Kegiatan HKB ini juga menjadi salah satu indikator dan bentuk uji coba SOP kebencanaan yang telah disusun
"Goals-nya adalah mitigasi, mitigasi pencegahan. Kita ingin menyebarluaskan pengetahuan mitigasi pencegahan kebencanaan kepada seluruh masyarakat dengan berbagai strategi, kepada semua kalangan," terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriyandi Kurniawan, Kamis, 21 Mei 2025.
Menurutnya, upaya peningkatan pengetahuan mitigasi ini dilakukan melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi Bencana, dengan menyasar insan kebencanaan, lembaga-lembaga kebencanaan, pelajar, dan unsur pemerintah.
“Materi yang diberikan meliputi sosialisasi kebencanaan, mitigasi, pencegahan, rehabilitasi, dan gerakan tanggap darurat. Selain itu, dilakukan pula penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) kebencanaan, pemasangan jalur evakuasi, dan penentuan titik kumpul di gedung-gedung vital pemerintah,” katanya.
menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Nasional yang jatuh pada 26 April. Rangkaian peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun di Kota Cimahi tahun ini difokuskan di Cimahi Techno Park, dimulai dengan kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi Bencana, Selasa (20/05).
Selain Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mitigasi Bencana, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini juga dimeriahkan dengan lomba-lomba bertema mitigasi bencana bagi pelajar, seperti lomba mewarnai, lomba membuat tandu evakuasi, hingga bazzar dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Sementara itu, untuk menanamkan kesadaran mitigasi bencana sejak dini, diadakan lomba-lomba bagi pelajar tingkat TK, SD, dan SMP. Lomba tersebut antara lain lomba mewarnai bertema kebencanaan bagi siswa TK dan SD kelas bawah, serta lomba membuat tandu bagi siswa SMP.
"Tandu itu diperlukan pengetahuan dari anak-anak, supaya bagaimana membuat alat kebencanaan yang memadai, sehingga kita lombakan," jelas Fithriandy.