Limawaktu.id, Kota Cimahi - Komisi III DPRD Kota Cimahi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi robohnya rumah warga di RT 04 RW 19 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi, Rabu, 9 April 2025. Rombongan Komisi III tersebut tiba di lokasi rumah yang roboh akibat pergeseran tanah sekitar Pukul 12.30 WIB.
Kedatangan para anggota DPRD tersebut didampingi beberapa pejabat dari OPD di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
Menurut Ketua Komisi III DPRD Kota Cimahi Asep Rukmansyah, kedatangan anggota dewan ke lokasi bencana dilakukan untuk mengetahui secara jelas kondisi tumah yang roboh akibat pergerakan tanah dan mencarikan solusi atas bencana yang terjadi di RW 19 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara.
“Kami sudah melakukab rapat dengan beberapa SOPD terkait untuk menindaklanjuti solusi apa yang akan dilakukan menyikapi bencana yang terjadi ini. Sebagai anggota dewan kami mengucapkan belasungkawa atas musibah ini,” terang Asep.
Dia berharap kejadian yang menimpa warga RW 19 ini tidak menimbulkan korban jiwa. Untuk mengantisopasi hal yang tidak diinginkan, pemerintah sudah mengosongkan beberapa rumah agar terhindar dari bencana susulan.
“Untuk korban yang rumahnya roboh telah dicarikan solusinya yaitu ditempatkan di rusunawa sambal menunggu proses selanjutnya. Pemerintah akan menanggung biaya yang dibutuhkan korban,” katanya.
Diberitakan Limawaktu.id sebelumnya, DPRD Kota Cimahi mendapatkan laporan robohnya rumah akibat pergeseran tanah di Jl Cihanjuang GG Ikras 2 Rt 04 Rw 19 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara, yang terjadi pada Senin, 7 April 2025.
Memasuki H+2 pergerakan tanah masih dirasakan retakan dinding semakin melebar dan sekarang meluas ke beberapa rumah dari awal hanya tiga rumah berpotensi bertambah menjadi 6 rumah, karena mengalami retakan pada dinding dan lantai ada yang mulai terbuka pecah, jalan sebagian amblas.
Informasi yang berhasil dihimpun, luas area terdampak 10 rumah 13 KK meliputi 35 Jiwa berdasarkan koordinasi dengan pihak kelurahan, Posdalop Kel Cibabat dan Koordinasi Bersama Ketua Rt Rw, Kasi Sarpras Kel Cibabat. mengantisipasi bencana tersebut, warga memerlukan kebutuhan mendesak seperti makanan cepat saji, air mineral.
Sementara itu, salah seorang warga RT 04 RW 19 Kelurahan Cibabat Enda menyebutkan, tanah yang berdiri bangunan di lokasi tersebut awalnya merupakan bekas galian pasir (Galian C) dan didalamnya terdapat lubang yang lebarnya sekitar 2 meter. Galian pasir tersebut beriperasi sekitar tahun 1989.
“beberapa waktu lalu pernah kejadian seperti ini , tanahnya amblas tapi dulu masih berupa tanah kosong belum ada bangunannya, “ sebut Enda.