Kamis, 7 April 2022 6:15

Kitab Babad Padjadjaran Literasi Kebudayaan Sunda-Jawa

Reporter : Iman Nurdin
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke rumah Butet Kartaredjasa di Bantul, DIY, Rabu (6/4/2022).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berkunjung ke rumah Butet Kartaredjasa di Bantul, DIY, Rabu (6/4/2022). [Istimewa]

Yogyakarta (limawaktu.id),- Sebagai upaya menyejukan budaya menjelang hajat demokrasi 2024, penting mencairkan hubungan kultural Sunda-Jawa. Salah satu upaya tersebut melalui menerjemahkan kitab Babad Padjadjaran untuk mengetahui sejarah dengan lebih pasti dalam konteks hubungan kultural antara Sunda dan Jawa.  

Begitu pentingnya, Gubernur Ridwan Kamil menyatakan Jabar siap membantu upaya penerjemahan kitab Babad Padjadjaran dari bahasa Jawa kuno ke bahasa latin dan Indonesia.

Ridwan Kamil mengatakan hal itu saat bertemu budRidwan Kamil mengatakan Jabar siap membantu penerjemahan kitab Babad Padjadjaran menjadi literasi sejarah nusantara yang ditulis dalam bahasa latin dan Indonesia.

“Saya akan support untuk terjemahkan (kitab Babad Padjadjaran) ke latin dan bahasa Indonesia. Dan nanti kita carikan bentuk ekspresi kebudayaannya. Mudah-mudahan dialog budaya ini bisa mencairkan suhu politik. Berita politik panas, kita: Yogyakarta - Jawa Barat di tengah saja agar seimbang,” katanya.

Ridwan Kamil mengatakan, pertemuan dengan Butet Kertaradjasa merupakan tahap lanjutan setelah jalinan goverment to goverment. “Ini adalah tahap dua (kerja sama) dengan non- Government, wujudnya community to community," ujar Ridwan Kamil. 

Kerja sama budaya Jabar - DIY sudah dimulai dengan saling kunjungan gubernur masing - masing Desember 2021. Diawali dengan sowan Gubernur Ridwan Kamil yang dibalas dengan napak tilas Sri Sultan Hamengkubuwono X sekaligus pertemuan budaya di Kota Bandung. Kini di awal 2022, Ridwan Kamil ingin memperkuat jalinan kerja sama. 

"Di tahun 2022 seiring Covid-19 yang surut kami ingin ada kerja sama kegiatan antara seniman Yoyakarta dengan Jawa Barat. Secara konkret ada cerita tentang Padjadjaran dalam satu kitab yang belum tahu isinya apa, karena bahasa Jawa kuno,” ungkap Ridwan Kamil. 

Terkejut 

Butet Kartaredjasa mengaku terkejut dengan kedatangan Gubernur Jabar sekaligus kawan lamanya. Perjumpaan terakhir keduanya sudah cukup lama. 

"Surprise banget saya ketamuan Kang Emil, kawan lama saya sebelum jadi pejabat, sebagai sesama orang seni, beliau arsitek. Ini adalah hal inspiratif yang tercetuskan dalam percakapan ini tentang semacam rekonsiliasi kultural Jawa dan Sunda. Kalau mengingat sejarah, mitos, itu ada ketegangan dua kultur antara Jawa dan Sunda," ujarnya.

Butet menyambut baik niat Jabar support penerjemahan kitab. Selain momentum membuka sejarah antara Jawa dan Sunda, juga dapat mencairkan sisa-sisa pertikaian pada masa lampau. Kemudian pelaku sastra Jawa makin bergairah dalam mencipta karya di tengah pandemi. 

"Tentu ini akan melibatkan kawan kawan dari sastrawan, penyair mungkin, untuk menarasikan dalam bentuk prosa, sehingga orang Jawa, orang Sunda bisa membaca nilai-nilai kearifan budaya dari kitab yang ditulis oleh para pujangga Jawa di masa lalu," pungkasnya. 

 

Baca Lainnya