Rabu, 20 April 2022 17:39

Kiprah Kaum Perempuan Dalam Politik

Penulis : Bubun Munawar

Limawaktu.id,- Jumlah partisipasi perempuan dalam bidang politik dari tahun ke tahun memang mengalami peningkatan, akan tetapi belum mencapai 30% dari jumlah keseluruhannya. Karenanya harus dilakukan percepatan peningkatan keterwakilan perempuan di legislatif dan eksekutif.

Menurut Ketua Kaukus Perempuan Politik (KPPI) Kota Cimahi Aida Cakrawati, representasi perempuan di legislatif akan memberikan keseimbangan dalam mewarnai perumusan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, penganggaran, dan pengawasan yang akan lebih berpihak pada kepentingan kesejahteraan perempuan dan anak.

“Sesuai dengan amanah Undang-Undang No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu,  memerintahkan kepada partai politik untuk mencalonkan sekurang-kurangnya 30% perempuan calon legislatif,” ungkap Aida, saat Diskusi Forum Wartawan Cimahi (Forwatch), di Lobby Gedung BITC, Jalan HMS Mintaredja, Kelurahan Baros Kota Cimahi, Rabu (20/4/2022).Diskusi Forum Wartawan Cimahi ini diudukung Bank bjb.

Dia mengatakan,  Hasil survwey WHO mengatakan, jika ada minimal 30 persen perempuan dalam lembaga politik, gal tersebut akan mempengaruhi kebijakan. Dinegara-negara maju ketika ada perempuan yang ikut menjadi bagian dari penentu kebijakan, ternyata masyarakatnya lebih sejahtera. Selain itu demokrasi juga harus ada perempuan, kalau tidak ada perempuan itu tidak demokratis.

Dia menyebutkan, pada periode 2014-2019, dari  jumlah anggota DPRD Kota Cimahi  mencapai 30 persen di DPRD Kota Cimahi ada 14 orang anggota DPRD perempuan.

“Saat ini Peride 2019 sampai 2024,  dari 45 anggota DPRD Kota Cimahi, pada periode saat ini menurun menjadi 28 persen atau 13 orang, “ sebutnya.

Meski di Kota Cimahi sudah pernah memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di DPRD,  Keterwakilan perempuan di DPR RI masih jauh dari 30 persen, karenanya  perempuan harus bisa berpartisipasi dalam kebijakan sehingga bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Menurut Aida, banyak pihak yang tidak paham dengan politik yang menyebutkan jika politik itu jahat, padahal tidak sepenuhnya seperti itu, karena politik itu kalau diibaratkan sebuah pisau, tergantung siapa yang menggunakannya.

“Politik itu adalah  seni bagaimana kita dapat  mempengaruhi orang,” katanya.

Untuk mencapai hal itu, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan berbagai pihak agar masyarakat terutama kaum perempuan mau terlibat dalam aktivitas politik.

Terkait dengan posisi perempuan yang menjadi Ketua Partai Politik, Aida mengungkapkan, di Kota Cimahi dirinya pernah menjadi Ketua partai di Kota Cimahi yaitu Partai Demokrat, beberapa waktu lalu baru saja dilantik seorang perempuan yang menjadi Ketua DPC Partai Hanura.

“Kami di KPPI harus mampu melipatgandakan kaum  perempuan di parlemen, itu kami lakukan dengan melakukan pendidikan politik kepada msayarakat,” pungkasnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer