LIMAWAKTU, BANDUNG – Dialog Pemilihan Ketua Umum Ikatan alumni (IKA) Universitas Padjadjaran (Unpad) periode 2024–2028 yang digelar di Aula Perpustakaan Mochtar Kampus Unpad, Minggu (1/12), menghadirkan kejutan besar. Salah satu kandidat, Saddam Wiryosenjoyo Hadinagoro, secara tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan. Langkah ini membuka peluang besar bagi Ferry Joko Yuliantono untuk menduduki kursi Ketua Umum.
Ferry, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi dan UKM, menyampaikan apresiasi terhadap keputusan Saddam. Ia melihat langkah tersebut sebagai momen penting untuk memperkuat persatuan alumni Unpad.
"Sebagai bagian dari keluarga besar alumni Universitas Padjadjaran, saya menghargai keputusan Saddam. Ini adalah pelajaran berharga dan momentum bagi kita untuk memajukan IKA Unpad bersama-sama," ujar Ferry.
Ferry juga menegaskan komitmennya untuk membawa IKA Unpad menjadi organisasi yang lebih solid dan bermanfaat. Ia berjanji akan menyusun kepengurusan yang mampu mendukung kemajuan Unpad, mahasiswa, dan bangsa Indonesia.
"Kami akan mengembalikan kehormatan dan kebanggaan alumni Unpad. IKA Unpad harus menjadi organisasi yang bermanfaat, baik bagi universitas, mahasiswa, maupun pemerintah," tegasnya.
Ketua Steering Committee (SC) Musyawarah Besar (Mubes) dan Pemilu Raya (Pemira) IKA Unpad, Kuseryansyah, menjelaskan bahwa pengunduran diri Saddam akan dibahas secara resmi dalam Mubes yang dijadwalkan pada 7 Desember 2024. Jika hanya ada satu kandidat yang tersisa, maka Ferry dipastikan akan ditetapkan sebagai Ketua Umum IKA Unpad.
"Kami akan mengkaji pengunduran diri ini sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi. Dinamika ini menjadi bagian dari kejutan Pemira Akbar IKA Unpad," ujar Kuseryansyah.
Kejadian ini juga mendapat perhatian dari alumni Unpad lainnya, Muhammad Farhan, yang kini menjadi calon Wali Kota Bandung. Farhan menilai keputusan Saddam mencerminkan semangat kolaborasi di lingkungan Unpad.
"Keputusan Saddam menyerahkan dukungan kepada Ferry menunjukkan bahwa di Unpad tidak ada kompetisi, melainkan kolaborasi. Ini semangat yang juga ingin kami terapkan di Bandung," ujar Farhan.
Ia berharap IKA Unpad dapat menjadi mitra strategis dalam menyusun konsep pembangunan, khususnya untuk Kota Bandung. "Kita membutuhkan kontribusi teman-teman Unpad, mulai dari bidang sosiologi hingga teknologi, bahkan geologi. Saya harap, IKA Unpad mampu merangkul alumni untuk menghadapi tantangan besar di masa depan," pungkasnya.
Keputusan final terkait pemilihan Ketua Umum IKA Unpad akan diputuskan pada Mubes mendatang, yang sekaligus akan menjadi ajang konsolidasi untuk memperkuat peran alumni dalam mendukung kemajuan universitas dan bangsa.***