Limawaktu.id, Kota Cimahi - Helatan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi 2024 mulai memunculkan sejumlah nama yang bakal bertandang dalam Pilkada Serentak November 2024 mendatang. Sejumlah survei pun dilakukan untuk mengetahui sejauhmana popularitas maupun elektabilitas nama-nama yang bakal menjadi bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi pada Pilkada serentak 2024.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkat Kota Cimahi pun merilis hasil survei terhadap bakal calon Wali Kota Cimahi dari Partai Golkar untuk Pilwalkot Cimahi 2024, yang dilakukan Lembaga Survey Indikator Politik, salah satu dari 14 lembaga suryey yang direkomendasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Survei yang dilakukan oleh Partai Golkar melalui Indikator Politik ini merupakan tahap kedua yang dilakukan pada periode tanggal 9-13 Juli 2024,” terang Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kota Cimahi Budhi Setiawan, Senin (29/7/2024).
Menurutnya, survey yang dilakukan sesuai instruksi dari DPP Partai Golkar. Rencananya ada tiga kali survei yang dilakukan oleh Gokar yakni tahap pertama di Bulan Mei, tahap kedua Bulan Juli, dan terakhir di Bulan Agustus.
Survey yang dilakukan oleh Indikator Politik ini hanya dilakukan kepada dua nama saja yaitu Dikdik S Nugrahawan dan Ngatiyana sebagai bakal calon wali kota. Munculnya nama Dikdik direkomendasikan dari mulai tingkat DPD Partai Golkar Kota Cimahi yang diteruskan ke provinsi dan ke pusat. Sedangkan nama Ngatiyana muncul dari DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat.
Dia menyebutkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada 400 responden di 312 RW, 15 kelurahan, dan tiga kecamatan dengan margin of error plus minus 5%, Dikdik selalu unggul atas Ngatiyana.
“Melalui simulasi Top of Mine calon wali kota yang berjumlah 16 orang, Dikdik mendapatkan 27,5% dan Ngatiyana 12,0%,” sebutnya.
Sedangkan pada simulasi semi terbuka 13 calon, Dikdik meraih 34,4% dan Ngatiyana 18,1%. Lalu untuk simulasi empat nama bakal calon wali kota, Dikdik mendapat 44,0% sedangkan Ngatiyana 21,50%. Sementara ketika head to head atau simulasi dua nama calon wali kota, Dikdik memperoleh 54,1% dan Ngatiyana 30,3%.
“Untuk simulasi pasangan dengan empat pasang Dikdik mendapat 44,8% sedangkan Ngatiyana 21,50%. Sementara simulasi tiga pasangan Dikdik memperoleh 50,2% dan Ngatiyana 26,20%. Lalu pada simulasi untuk dua pasangan calon Dikdik mendapat 56,3% dan Ngatiyana memperoleh 28,9%,” katanya.
Survei yang dilakukan Indikator Politik ini berdasarkan surat DPP Partai Golkar nomor B-1138/GOLKAR/IV/2024.
“Melihat hasil survei itu maka nama Dikdik Suratno Nugrahawan selalu unggul dari calon dan pasangan lainnya. Sehingga besar kemungkinan rekomendasi Partai Golkar akan jatuh kepadanya sebagai bakal calon wali kota dari Partai Golkar, namun untuk menentukan siapa yang akan diusung Partai Golkar sebagai calon Wali Kota kewenangannya ada di di DPP Partai Golkar,” pungkasnya.