Limawaktu.id - PT Jasa Marga Cabang Purbaleunyi menyebutkan, pihaknya bakal menambah alat kelengkapan jalan di ruas jalan tol. Khususnya di ruas jalan yang dianggap rawan kecelakaan lalu lintas di KM 91-93. Pihaknya akan memasang rumble strip atau pita penggaduh, emergency escape lane
(jalur darurat bila terjadi rem blong) dan Penerangan Jalan Umum (PJU).
Hal itu disampaikan GM Jasa Marga Cabang Purbaleunyi A. J Dwi Winarsa disela-sela pemeriksaan kendaraan di KM 121 Tol Purbaleunyi, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (12/9/2019)."Kami pemasangan PJU, kami rencanakan, Minggu depan. Kita pasang rumbel strip. Kemudian kami akan bangun emergency escape lane," katanya.

Pihaknya juga akan memperkuat guard rail atau pengaman jalan tol yang tadinya hanya dipasang satu menjadi dua guard rail. "Kita perkuat guard rail yang ada di lokasi (kecelakaan) dari satu jadi double span," ujarnya. Dikatakannya, pihaknya juga sudah memasang warning light biru sebagai peringatan kepada pengedara agar waspada ketika berkendara di jalan tol.
"Sudah (dipasang) tiga titik di KM 92, 93 dan 99," ucap Dwi.
"Semua akan kita targetkan akhir September sudah terpasang. Cuma emergency escape lane Oktober baru selesai, itu sifatnya kontruksi," sambungnya. Ditegaskan Dwi, penambahan berbagai rambu lalu lintas itu sebagai upaya dari pihaknya untuk mencegah kecelakaan di ruas jalan tol. Seperti kecelakaan maut di KM 91 Tol Cipularang.
Ia melanjutkan, dari beberapa kejadian kecelakaan di jalan tol yang melibatkan truk besar, rata-rata penyebabnya adalah overload (melebihi kapasitas) dan over dimensi (melebihi ukuran). Hal itu diketahui dari hasil investigasi pihak kepolisian. "Dari hasil investigasi kepolisian kita, jadi kejadian terakhir itu penyebabnya overload dan over dimensi," terangnya.
Perihal kontur jalan yang menanjak di area kecelakaan, menurutnya kondisi ruas jalan tol sudah sangat laik beroperasi. Sebab sebelum jalan tol itu dioperasikan, itu sudah melalui hasil uji dari sejumlah pihak terkait seperti kepolisian, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan. "Kalau dari sisi geometrik jalan, bisa kami sampaikan sebelum jalan tol itu beroperasi sudah dikaji, sudah dievaluasi sduah dinilai kelaikannya," tegasnya.