Oleh : Ila lailatul Fajriyah S.Psi.,M.Psi.,Psikolog
Sebagai seorang psikolog klinis, saya menekankan pentingnya gizi yang baik dalam memengaruhi kecerdasan, konsentrasi, dan perkembangan anak secara keseluruhan. Makanan bergizi menjadi landasan utama yang diperlukan bagi anak untuk tumbuh sehat secara fisik dan mental.
Otak, sebagai pusat kognisi dan emosi, sangat bergantung pada asupan nutrisi yang tepat untuk mendukung fungsi optimalnya. Menurut teori Erik Erikson, setiap tahap perkembangan anak dipengaruhi oleh interaksi antara kebutuhan individu dan dukungan sosial yang mereka terima. Sebagai contoh, pada tahap Industry vs. Inferiority (usia 6-12 tahun), anak-anak belajar untuk menguasai keterampilan dan tugas baru, membangun kepercayaan diri, dan mengeksplorasi potensi mereka.
Asupan gizi yang baik memungkinkan anak untuk lebih fokus dan memiliki energi yang cukup untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, baik secara akademis maupun sosial. Anak yang sehat secara fisik akan lebih percaya diri dalam bersosialisasi, sehingga mendukung perkembangan emosional yang positif.
Makanan bergizi, seperti protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, vitamin, dan mineral, memberikan nutrisi penting yang mendukung perkembangan otak. Contohnya, asam lemak omega-3 yang ditemukan dalam makanan seperti ikan dapat meningkatkan fungsi otak, sedangkan zat besi mendukung daya ingat serta perhatian. Kekurangan nutrisi, di sisi lain, dapat menghambat kemampuan anak untuk fokus dan memahami informasi baru.
Penting untuk memahami bahwa gizi tidak hanya berdampak pada tubuh, tetapi juga pada kemampuan anak untuk mengelola tantangan sosial dan emosional. Ketika kebutuhan gizi terpenuhi, anak cenderung lebih stabil secara emosional, lebih percaya diri, dan mampu membentuk hubungan sosial yang sehat. Hal ini membantu mereka menghadapi tugas perkembangan yang penting, seperti pembentukan identitas, kemandirian, dan kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.
Dukungan orang tua dan lingkungan yang peduli terhadap kebutuhan gizi anak akan memberikan dampak jangka panjang, baik secara kognitif maupun emosional. Ketika anak mendapatkan makanan bergizi dan dukungan sosial yang positif, mereka memiliki potensi untuk berkembang menjadi individu yang cerdas, sehat, dan siap menghadapi tantangan hidup. Oleh karena itu, program makanan bergizi dan pemahaman tentang pentingnya gizi perlu terus disosialisasikan agar anak-anak dapat mencapai potensi mereka secara maksimal.
Sumber :
Hello Sehat. (n.d.). Peran sistem imun terhadap perkembangan balita. Diakses dari
https://hellosehat.com/parenting/anak-1-sampai-5-tahun/perkembangan-balita/peran-sistem-imun/
Orami. (n.d.). Perkembangan psikososial Erik Erikson pada anak. Diakses dari https://www.orami.co.id/magazine/perkembangan-psikososial
Universitas Bina Nusantara. (2022, 28 November). Perkembangan psikososial Erikson. Diakses dari https://psychology.binus.ac.id/2022/11/28/perkembangan-psikososial-erikson/
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014, 23 Januari). Kecerdasan erat kaitannya dengan asupan gizi. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20140123/069694/kecerdasan-erat-kaitannya-dengan-asupan-gizi/