Limawaktu.id,- Munculnya fenomena ‘manusia karung’ di Kota Cimahi mnejadi sesuatu yang unik, karena biasanya hadir saat masyarakat memiliki keinginan untuk berbagi dengan sesama. Namun, keberadaannya bukan merupakan sebuah profesi tapi hanyalah sebuah fenomena untuk mendapatkan bantuan disaat masyarakat mengalami kenaikan untuk melakukan amal.
“Mereka hanyalah menafaatkan momen dimana banyak orang yang ingin memberikan sedekahnya, terutama saat bulan Ramadan atau pada har Jum’at,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Cimahi Guntur Priyambada, belum lama ini.
Keberadaan ‘Manusia Karung’ ini tak sama dengan gelandangan dan pengemis yang kegiatannya sudah menjadi profesi. Karena kalau gepeng, mereka melakukan kegiatan mencari nafkahnya dari kegiatan mengemis di jalanan.
Dikatakannya, jika dilakukan razia kepada para gelandangan dan pengemis (Gepeng) untuk dimasukan ke panti soaial , lalu pemerintah melakukan pembinaan kepada mereka, jika ada yang memiliki potensi atau keterampilan khusus dilakukan pembinaan agar keterampilannya lebih meningkat.
“Namun kadangkala setelah dilepas, mereka kembali lagi mengemis dan ada juga yang merasa senang terkena razia untuk dimasukan ke panti, alasannya karena di panti ada yang mengurus,” jelasnya.