Jumat, 7 Agustus 2020 15:08

Gapoktan Panggupay dan RSJ Cisarua Kembangkan Lahan Pertanian

Penulis : Fery Bangkit 
Sejumlah Petani Saat Panen Brokoli.
Sejumlah Petani Saat Panen Brokoli. [Foto Istimewa]

Limawaktu.id - Lahan seluas 6 hektare digarap Gapoktan Wargi Panggupay bersama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua. Lahan tidur atau lahan kosong tersebut akan dimanfaatkan untuk memanfaatkan menjadi produktif. Kemitraan ini juga untuk mendukung program dunia dalam mewujudkan Global Green and Healthy Hospitals (GGHH).

"Kerja sama pertanian ini sudah berjalan dua bulan memanfaatkan lahan seluas 6 hektare untuk ditanami sayuran. Lamanya kerja sama selama tiga tahun dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan," kata Ketua Gapoktan Wargi Panggupay, Lembang, Ulus Pirmawan (46), Jumat (7/8/2020).

Ulus mengatakan, lahan tersebut akan digunakan untuk menanam sejumlah sayuran seperti brokoli, bunga kol, salada, tomat, dan seledri dilahan yang dikerjasamakan. Pada prosesnya ada sebanyak 30 pekerja yang dilibatkan dari warga lokal, termasuk dua orang yang telah menjalani rehabilitasi di RSJ Cisarua dan sudah dinyatakan sembuh.

Pihaknya sengaja melibatkan mereka dengan harapan bisa menciptakan petani-petani baru yang ke depan bisa berdikari. Dua orang asal Karawang dan Kota Bandung itu dibekali ilmu pertanian dan dibangkitkan kepercayaan dirinya, supaya mentalnya pulih dan sehat seperti semula. Mereka pun dibayar perhari dengan jam kerja dari pukul 07.30-12.00 WIB, agar tumbuh percaya dirinya bahwa bisa menghasilkan uang dengan bekerja sendiri.

"Saya bukan hanya ingin mencari profit, tapi bagaimana membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan mengajak generasi muda mau bertani. Keterlibatan mereka yang pernah direhabilitasi sesuai permintaan pihak RSJ agar mereka turut diberdayakan," jelasnya.

Ulus yang mengawali bisnis pertaniannya sejak tahun 1993, memang menjadi salah satu role model suksesnya bisnis pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Satu dari 66 petani Indonesia binaan Kementerian Pertanian ini bahkan sempat meraih berbagai penghargaan bersama dengan kelompok taninya. Salah satunya penghargaan Petani Teladan oleh Food Agriculture Organization (FAO) yang diberikan pada 2017. 

Disinggung soal hasil panen, Ulus mengatakan, meski baru dua bulan berjalan namun sudah berhasil panen brokoli sebanyak kurang lebih 2 ton dalam seminggu terakhir. Brokoli dengan kualitas super dia jual ke sejumlah supermarket di Jakarta, sedangkan sekitar 10% yang kualitasnya sedikit di bawah dijual ke pasar tradisional dengan harga antara Rp3.000-4.000/kg.

"Konsep kami di sini setiap hari panen, jadi tidak berhenti. Mulai dari brokoli, bunga kol, salada, tomat, dan seledri. Bahkan akan ada sebanyak 300 petani dari berbagai daerah di Jawa Barat yang akan datang ke sini untuk study banding secara bertahap karena masih dalam masa pandemi Covid-19," pungkasnya. 

Baca Lainnya