Limawaktu.id, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil menjadi perusahaan Utilitas (kelistrikan) terbaik di antara 25 perusahaan lain sejenis dengan menduduki peringkat keenam di Asia Tenggara. Bahkan PT. PLN berhasil menjadi pemimpin di daftar Fortune 500 di antara seluruh industri Utilitas, Gas dan Elektrik. Keberhasilan tersebut diraih karena dilakukannya transformasi berbasis digital secara end to end sehingga menjadikan PLN sebagai perusahaan nasional terdepan yang diakui di kancah global.
Menurut 500 Fortune Asia Tenggara, PT. PLN menjadi perusahaan terdepan mengalahkan perusahaan sejenis seperti perusahan asal Malaysia, Tenaga Nasional berada di peringkat 21, disusul perusahaan utilities asal Filipina, Manila Electric di peringkat 34, dan perusahaan utilitas asal Singapore, Singapore Power dan juga Sembcorp Industries di peringkat 63 dan 68.
“Dengan demikian pada daftar 500 Fortune Asia Tenggara PLN menjadi juara perusahaan disektor kelistrikan ini,” terang Direktur Utama PT. PLN Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2024).
Menurut Darmawan, PLN sebagai BUMN terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Transformasi bisnis yang dilakukan perusahaan membuat PLN menjadi lebih lincah dalam mengekspansi bisnis, sehingga mampu mencetak prestasi menjadi perusahaan utilities yang paling terkemuka se-Asia Tenggara.
"Khususnya untuk sektor kelistrikan, PLN tak hanya mampu memberikan pelayanan terbaik, namun juga terus menjalankan mandat melistriki masyarakat di pelosok daerah. Capaian ini bukan untuk PLN, tetapi untuk nama baik bangsa Indonesia," kata Darmawan.
Dia menyebutkan, PT. PLN meraih pendapatan sebesar USD32,01 miliar dengan raihan laba PLN menjadi USD1,44 miliar. PLN juga mencatatkan aset sebesar USD108,51 miliar dengan total serapan tenaga kerja mencapai 51.245 orang.
"Raihan positif ini tentu sejalan dengan visi PLN menjadi Top 500 Global Company. Kami berterima kasih atas kepercayaan serta dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah sehingga PLN menjadi perusahaan yang kokoh untuk terus menjaga kemandirian dan ketahanan energi nasional," sebut Darmawan.
Sementara, Editor Eksekutif Fortune, Asia, Clay Chandler menyatakan fokus Fortune di kawasan ini karena semakin pentingnya Asia Tenggara dalam perekonomian global. Mr Chandler mencatat bahwa Asia Tenggara 500 didominasi oleh 10 besar perusahaan raksasa dengan operasi internasional yang luas.
Fortune Southest Asia 500 2024 mencatat, Indonesia mendominasi dengan 110 perusahaan, disusul Thailand dengan 107 perusahaan. Malaysia, dengan 89 perusahaan dalam daftar tersebut, mengungguli Singapura dengan 84 perusahaan. Sementara itu Vietnam dengan 70 perusahaan, Filipina dengan 38 perusahaan, dan Kamboja dengan dua perusahaan.