Limawaktu.id,- Banyak yang belum mengetahui jika para pahlawan asal Cimahi ikut andil dalam sejarah perjuangan perang kemerdekaan yang berujung pada terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api. Nama-nama pahlawan tersebut saat ini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Cimahi. Sebut saja Daeng Ardiwinata, yang digunakan sebagai nama jalan dikawasan Cihanjuang.
Perjuangan Daeng tersebut dikenal sebagai Kompi Daeng, salah seorang pejuang Cimahi yang memperjuangkan Cimahi dari serangan Sekutu – NICA Belanda periode 1945 – 1946. Peristiwa tersebut tertuang dalam Buku ‘Prahara Cimahi’ , yang ditulis oleh Almarhum Mayor CHB S.M Arief, warga Margaluyu Kelurahan Cimahi Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.
Lewat sebuah even yang bertajuk Festival Heritage Kota Cimahi 2021, Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) melaunching Buku Prahara Cimahi sekaligus dilakukan Festival Vlog dan Pameran Lukisan, di Gedung The Historich, Jalan Gatot Subroto Cimahi, pada Selasa (9/11/2021) dan Rabu (10/11/2021).
Ketua DKKC Kota Cimah Hermana HMT mengungkapkan, pada hari ini pihaknya melakukan launching buku “Prahara Kota Cimahi” yang mengisahkan perjuangan para pahlawan atau para pejuang masyarakat Kota Cimahi dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia, di wilayah Kota Cimahi.
“Saat itu tahun 1945 hingga 1946 terjadi pertempuran habis habisan dari pasukan Daeng, Hisbullah, Usman Dhomiri dan pasukan pasukan lainnya berjibaku dalam waktu dua tahun. Dan saat itu masyarakat Cimahi harus meninggalkan kotanya, mereka harus pergi, harus meninggalkan kota karena tidak kuat melawan sekutu yang begitu besar, senjatanya begitu banyak, jadi para pejuang Cimahi tersebut ikut andil dalam peristiwa Bandung Lautan Api,” ungkapnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Cimahi Maria Fitriana mengatakan, kegiatan yang digelar DKKC merupakan acara yang luar biasa, karena ada launching buku terkait Prahara Kota Cimahi, dimana buku ini menceritakan sejarah perjuangan dari para pahlawan.
“ Ini luar biasa tadi juga ada sendra tari yang merupakan gabungan dari sanggar sanggar yang ada di kota cimahi yang menggambarkan/menceritakan tentang Prahara Cimahi yang layak ditampilkan dan luar biasa, “ katanya.
Sedangkan putra kelima dari Almarhum Mayor CHB SM Arief Eddi Rudiana mengapresiasi terbitnya buku tersebut, karena bisa menjadi hasanah dan menguak fakta sejarah dan menjadi pembelajaran bagi generasi sekarang.
“Generasi sekarang jadi mengetahui jika di Kota Cimahi ini ada peristiwa sejarah yang bisa diingat dan menanamkan nilai nilai perjuangan,” paparnya.