Bandung,(limawaktu.id),- tiket calon presiden bukan tiket basi yang diambil dari tiket perolehan suara parpol di tahun 2019. Tiket Capres harus dari perolehan suara pemilu terbaru yakni tahun 2024 melalui perolehan suara parpol.
Demikian dikatakan Wakil Ketua Partai Gelombang Rakyat Indonesia, Fahri Hamzah usai melakukan kunjungan ke sekretariat Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat, Minggu (24/04/2022).
"Kita harus bereskan tiket palsu atau tiket kadaluwarsa itu, setelah itu baru masalah electoral threshold pada pemilu terbaru di 2024 itu, " kata Fahri Hamzah.
Fahri mengatakan threshold dari hasil pemilu legislatif 2024 akan menjadi tiket baru. Karena, kata Fahri, electoral threshold itu syarat kemenangan bukan syarat maju menjadi capres.
"Di seluruh dunia itu tidak ada threshold dijadikan syarat maju menjadi capres, tapi syarat kemenangan. Kalau syarat maju seperti di Amerika melalui konvensi dari tingkat bawah sampai tingkat tertinggi," paparnya.
Ini berbeda dengan Indonesia, lanjut Fahri, sebuah partai tanpa syarat bisa mencalonkan pada putaran pertama. Dengan demikian tidak ada calon dari independen, semua capres mengunakan kendaraan partai politik.
"Akan menjadi rumit (calon independen), pakailah partai politik. Karena partai politik juga ingin memenangi sebagai bentuk keterpilihan dari masyarakat, " ujarnya.
Dengan demikian, kata Fahri, semua bisa maju melalui partai politik hasil pemilu terbaru di 2024. Tiket terbaru inilah yang membuat semua pihak yang diunggulkan bisa diusung oleh partai politik untuk maju di capres 2024.
"Ini membuat Kang Emil bisa maju, Khofifah maju, pak Edi dari Sumut bisa maju, (wakil) dari Lombok bisa maju, dan ketua Umum saya, pak Anis Matta juga bisa maju. Ini yang muda-muda yang kasihan, mereka tidak punya tiket. Makanya tarung dulu di putaran pertama, boleh jadi ada ide terbaik. Nah nanti di putaran kedua terpilih jadi dua orang, ini saripatinya, " tegas Fahri.
Fahri tidak mengkhawatirkan banyaknya calon yang akan ikut bakal calon presiden. Dari partai politik yang terverifikasi hanya berlasan kandidat. "Jadi santai saja, itu ada caranya kok, " imbuhnya.
Dalam lawatan ke Kota Bandung, selain bersilaturahmi dengan IJTI Jabar, Fahri Hamzah juga berbincang dengan buruh untuk memperingati Hari Buruh Nasional, 1 Mei. Fahri berbincang tentang buruh di Kantor Daerah Pimpinan Wilayah Partai Gelora Jawa Barat di jln Pasteur, Bandung.