Cimahi - Tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap iklim investasi di Kota Cimahi. Realisasi nilai investasi di Kota Cimahi terus menurun.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi, pada Triwulan I investasi di Kota Cimahi masih cukup apik. Besarannya mencapai Rp 4.020.806.637.900, dengan total 45 perusahaan yang melaporkan.
Kemudian pada Triwulan II ketika virus korona mulai mewabah, nilai investasinya turun drastis meski dari sisi perusahaan yang melaporkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) meningkat.
Tercatat nilai investasinya pada Triwulan II hanya Rp 365.892.243.320 dengan total 74 perusahaan yang melaporkan investasinya. Kemudian pada Triwulan III semakin melemah. Total hanya Rp. 29.347.736.577 nilai investasi yang masuk dari 20 perusahaan.
"Untuk Triwulan III ini ada penurunan yang cukup signifikan. Penurunan dari Triwulan I ke Triwulan II hampir 80 persen, sedangkan dari Triwulan II ke Triwulan III 10 persen," ungkap Seksi Pengendalian dan Pelaksanaan pada DPMPTSP Kota Cimahi, Irma Kumalasari, Selasa (13/10/2020).
Irma menjelaskan, penurunan nilai investasi dari perusahaan penanaman modal di Kota Cimahi mulai terasa sejak Juli 2020. Dimana pertumbuhan ekonomi mulai melambat. Termasuk di Kota Cimahi.
"Kalau berdasarkan perusahaan yang melaporkan dan tambahan realisasi investasi yang menurut saya dampak dari perlambatan pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, kata Irma, kemungkinan besar realisasi investasi tahun ini akan menurun dibandingkan tahun 2019. "Iya kemungkinan turun. Realisasi investasinya kan sampai Triwulan III totalnya baru sekitar Rp 4,4 triliun," ucap Irma.
Pihaknya mengklaim akan tetap berupaya agar nilai investasi di Kota Cimahi tetap sesuai harapan tahun ini. Untuk ke depannya, lanjut Irma, pihaknya bakal membuat kajian Feasibility Study (FS) perihal investasi di Kota Cimahi.
Hasil kajiannya akan memuat seputar seberapa besar Kota Cimahi untuk dijadikan tempat investasi para pemodal.
"Tadinya mau tahun ini, tapi anggarannya terkena untuk penanganan Covid-19. Insya Alloh tahun depan kita garap FS, seberapa layak sih berinvestasi di Cimahi," kata Irma.
Jika kajian FS sudah selesai, lanjut Irma, pihaknya berharap semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di Kota Cimahi. Meski lahan terbatas, kata Irma, Kota Cimahi masih memiliki daya tarik lainnya untuk dijadikan wilayah investasi.
Dengan semakin banyaknya invetasi, pihaknya juga berharap semakin banyak serapan tenaga kerja lokal asal Kota Cimahi.
"Harapannya yang inves di Cimahi bawa pekerjanya orang Cimahi juga. Bukan dari luar," tukasnya.