Limawaktu.id - Pertama-tama, mari ucapkan selamat untuk Ajay Muhammad Priatna dan Ngatiyana yang tepat tanggal 22 Oktober 2019 ini genap dua tahun menjadi Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi. Teriring doa terbaik bagi keduanya agar menjadi pimpinan yang amanah dan bisa membawa kota mungil dengan tiga kecamatan dan 15 kelurahan ke arah yang lebih baik.
Ajay-Ngatiyana merupakan pasangan Wali-Wakil Wali Kota ke-empat yang memimpin Kota Cimahi sejak berdiri 18 tahun lalu, atau tepatnya 21 Juni 2001 ketika kota yang identik dengan militer ini memisahkan diri dari Kabupaten Bandung.
Saat mengemban tugas menjadi pimpinan di Kota Cimahi, tercatat ada 21 janji yang Ajay-Ngatiyana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJDM) Kota Cimahi. Saat ditemui usai pelaksanaan apel istimewa 2 tahun kepemimpinannya di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa (22/10/2019), Ajay Muhammad Priatna mengakui kinerjanya bersama Ngatiyana masih ada yang tidak sesuai harapan.
"Tentunya dalam 2 (dua) tahun ini masih ada hal-hal yang jauh dari harapan. Tentunya tugas kami bersama untuk bagaimana mewujudkan (harapan) sisa kurun waktu ini," kata Ajay. Ia mengklaim sebagian janjinya sudah direalisasikan. Seperti Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) berupa bantuan uang bagi setiap RW, pemberian ambulan di setiap kelurahan dan sebagainya. Ia juga turun memamerkan 21 penghargaan yang didapat selama dua tahun memimpin.
Namun dibalik realisasi dan penghargaan itu, ternyata masih ada sejumlah janji yang belum direalisasikannya bersama Ngatiyana serta para Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Cimahi. Salah satu yang paling krusial adalah penanganan banjir Melong. Untuk mengentaskan banjir langganan saat musim hujan itu, era Ajay-Ngatiyana setiap tahunnya sudah mengumbar rencana.
Seperti pembuatan kolam retensi atau embung di Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan Cimahi Utara. Kemudian pembebasan lahan di Kelurahan Cigugur Tengah Kecamatan Cimahi Tengah serta pembebasan lahan di Kelurahan Melong.
Namun, pembebasan lahan yang merupakan salah satu upaya mengentasan banjir Melong itu urung terealisasi dalam kepemimpinan Ajay-Ngatiyana selama dua tahun ini. Dalihnya adalah harga tanah yang di atas appraisal, ditambah rasionalisasi anggaran tahun ini.
Meski begitu, Ajay mengklaim pihaknya bersama seluruh OPD terkait sangat fokus untuk mengentaskan banjir Melong. Ia pun mengumbar harapan bahwa tahun depan banjir Melong harus selesai.
"Yang menjadi targetnya, salah satunya banjir. Sering kami katakan dari kaminya sudah cukup fokus untuk menyelesaikan. Mudah-mudahan tahun besok (depan) selesai karena kami sudah berkolaborasi dengan Kabupaten Bandung untuk menyesaikan itu," pungkasnya.