Limawaktu.id, Kota Cimahi - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi meminta Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk lebih meningkatkan lagi aktivitas penggalian investasi di Kota Cimahi sehingga makin bnayak investor yang menanamkan modalnya di Cimahi agar terjadi peningkatan ekonomi dan peningkatan Pendapatan ASli Daeah (PAD).
“Kami melakukan kunjungan ke DPMPTSP untuk melihat sejauhmana kinerja yang telah dilakukan oleh DPMPTSP dalam menggaet investor ke Kota Cimahi, “ terang Sekretaris Komisi I DPRD Kota Cimahi, Iwan Setiawan, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at (25/10/2024).
Menurut dia, dalam kunjungan pimpinan dan anggota Komisi 1 DPRD Kota Cimahi tersebut juga disinggung bagaimana di kawasan industri yang banyak perusahaan tidak beroperasi bisa dilakukan pembenahan menjadi kawasan yang produktif supaya bisa menghasilkan pendapatan untuk Kota Cimahi.
“Di Kawasan industri banyak perusahaan yang gulung tikar, kita minta supaya dikawasan tersebut dilakukan pengkajian dan pembenahan sehingga banyak investor yang masuk untuk menanamkan modalnya di Kota Cimahi agar terjadi bangkitan ekonomi di kawasan tersebut,” katanya.
Dikatakannya, pihaknya memberikan masukan kepada eksekutif agar mencari dan membuat sejumlah program yang berdampak mendatangkan investor untuk meningkatkan pendapatan Kota Cimahi.
Perlu perencanaan yang tepat apakah eks kawasan industry yang ada tersebut difungsikan sebagai tempat wisata atau pemukiman plat terpadu dengan fasilitas wisata modernnya sehingga bisa menyerap tenaga kerja kota Cimahi.
“Kita tunggu siapa nanti pemimpin Cimahi yg bisa berinovasi ke Cimahi agar lebih maju dan Cimahi menjadi kota tujuan bukan kota perlintasan,” katanya.
Menurut Fungsional Statistisi Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cimahi Dibya Wiryawan, Kota Cimahi mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Bandung Raya, dengan angka 5,19 persen. Industri pengolahan menjadi sektor yang paling berperan dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cimahi, karena menyumbang sekitar 45,74 persen dari total PDRB, diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor yang menyumbang sekitar 15,48 persen.
“Kami hanya melakukan pengambilan potret, dan hasil pengambilan potret tersebut kemudian diserahkan ke Pemerintah Kota untuk bahan evaluasi dalam perencanaan dan kebijakan, tentu dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat ketika terjadi pertumbuhan,” ungkap Dibya kepada awak media.