Jumat, 15 November 2024 8:28

DPR RI Minta Hak Pendidikan Anak-anak Pengungsi di NTT Tak Terabaikan

Penulis : Saiful Huda Ems (SHE)
Ketua DPR RI Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani [instagram@dpr_ri]

Limawaktu.id, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk memperhatikan aspek pendidikan bagi anak-anak pengungsi. Pemerintah diminta untuk memastikan hak anak-anak dalam memperoleh pendidikan tidak terabaikan meski dalam situasi bencana.

“Untuk menunjang pembelajaran anak-anak korban erupsi, Puan meminta pemerintah melengkapi fasilitas bantuan dengan penyediaan alat belajar dasar seperti buku, pensil, buku gambar, alat mewarnai dan kebutuhan penunjang aktivitas belajar,” terang Puan, dalam keterangan tertulisnya, Jum’at, 15 November 2024.

Dia menyebutkan, pembelajaran bisa dikolaborasikan dengan langkah-langkah trauma healing bagi anak korban bencana, misalnya melalui hiburan edukatif yang membuat anak-anak tetap semangat meski dalam kondisi sulit

“Sebanyak 42 sekolah dan sekitar 4.600 siswa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT. Sedangkan 11 satuan pendidikan dijadikan lokasi pengungsian. Hal ini mengakibnatkan 1.189 siswa dan 108 guru di sekolah tersebut terganggung layanan pendidikannya,” sebutnya.

Diberitakan Limawaktu.id, sebelumnya, Meski sedang berada di Amerika Serikat, namun Presiden Prabowo masih memantau kondisi di dalam negeri. Presiden Prabowo meminta para menteri dan pejabat terkait untuk memberikan laporan terkait perkembangan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Saya ingin diberi update bagaimana tentang keadaan bencana di Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, NTT. Mohon saya diberi update, silakan,” ujar Presiden Prabowo, saat Rapat Terbatas melalui video conference dengan jajaran Kabinet Merah Putih, Selasa, 12 November 2024 malam.

Dalam Ratas tersebut, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno kemudian memberikan laporan terkini, menyampaikan bahwa tim gabungan yang meliputi BNPB, Kementerian Sosial, TNI, Polri, serta pemerintah daerah telah berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi sejak erupsi pertama yang terjadi pada 3 November dini hari. Menurut laporan tersebut, lebih dari 13 ribu warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari dampak erupsi.

“Tadi pagi kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dipimpin oleh Bapak Wapres dan sejak erupsi tanggal 3 dini hari yang lalu, BNPB, Kemensos, TNI, Polri, Pemda juga telah langsung melakukan penyelamatan dan evakuasi warga,” jelas Pratikno.

Rapat ini menjadi bukti komitmen Presiden Prabowo dalam menangani bencana secara responsif meskipun berada jauh dari tanah air. Presiden Prabowo juga ingin memastikan bahwa koordinasi pemerintah pusat dan daerah tetap berjalan optimal dalam penanganan situasi darurat di Indonesia.

 

.

Baca Lainnya