Limawaktu.id,- Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKBPPA) Kota Cimahi keberatan jika disebutkan Penyaluran bansos (APBD) serapannya rendah. Sebab dalam penyaluran bansos dibutuhkan proses.
“Kami yakin pada akhir triwulan III ini dapat terealisasi,” terang Guntur Priaymbada, Kepala Dinsos PPKBPPA Kota Cimahi, Jum’at (20/8/2021).
Menurutnya, beberapa waktu belakangan ini banyak bansos pusat yang digelontorkan, jadi Dinsos melakukan dulu kros cek Keluarga Penerima Manfaatnya (KPM) , supaya tidak terjadi tumpang tindih sasaran penerima atau dobel dobel.
“Anggaran operasionallnya anggaran operasional nya kan sedikit sekali hanya rapat koordinasi dan mamin..yang tidak seberapa,” katanya.
Dia melanjutkan, soal bantuan kacamata juga sedang proses verifikasi calon penerimanya mengingat kesesuaian sasaran dengan jenis kebutuhannya harus tepat. Sedangkan untuk bansos isoman isoman itu bukan kewenangan dinsos..
“Bansos isoman itu merupakan Garapan Satgas Covid wilayah sampai kecamatan, sehingga kami tidak tahu persis,” jelasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi yang juga Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dede Latif mengungkapkan, saat evaluasi kinerja eksekutif, pihaknya menyoroti soal lambannya penyerapan anggaran bantuan sosial untuk masyarakat dimasa pandemi saat ini. Sementara, penyerapan anggaran untuk operasional Dinas sudah mencapai 48 hingga 50 persen untuk smester pertama tahun anggaran 2021.
“Kami menyoroti lambannya serapan anggaran untuk bantuan kepada masyarakat, dilain pihak dana operasional dinas sudah terserap mencapai 50 persen,” ungkapnya, Rabu (18/8/2021).
Dia mencontohkan, ada program pemberian kacamata untuk 150 orang warga Cimahi, tetapi sampai Juli lalu belum juga terealisasikan dengan alasan pndemi dan PPKM. Pihaknya mendorong agar pelaksanaan penyaulran bantuan kepada masyarakat segera direalisasikan.
“Jika untuk pembagian kacamata untuk 150 orang kan teknisnya bisa diatur sedemikian rupa,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga menyoroti bantuan untuk warga yang sedang melakukan isolasi mandiri, karena pada Juni hingga Juli terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Cimahi, sehingga warga yang isoman memerlukan bantuan pemerintah daerah.
“Selain bantuan untuk warga isoman, kelangkaan oksigen juga menjadi perhatian kami,” sebutnya.