Selasa, 7 Januari 2020 20:17

Diduga Karena Blasting KCIC, Rumah Warga di Rende jadi Serupa Rumah di Laksana Mekar

Penulis : Fery Bangkit 
Sopyan (46) salah seorang warga saat Menunjukan Dingding Rumahnya Yang Retak Akibat (blasting)
Sopyan (46) salah seorang warga saat Menunjukan Dingding Rumahnya Yang Retak Akibat (blasting) [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Warga di Kampung Dangdeur, RT 03/08, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus merasakan dampak negatif dari aktifitas pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Pasalnya, sejak adanya proyek milik PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) itu, puluhan rumah warga yang berada tak jauh dari lokasi mengalami retak. Warga menduga, aktivitas peledakan (blasting) pembangunan terowongan itu menjadi penyebabnya.

"Sejak ada proyek kereta cepat, rumah kami jadi retak-retak, hampir semua di RT sini, ada sekitar 40 rumah," kata salah satu warga, Sopyan (46) salah seorang warga saat ditemui, Selasa (7/1/2020).

Sopyan (46) salah seorang warga saat Menunjukan Dingding Rumahnya Yang Retak Akibat (blasting)

Dia menuturkan, beberapa bagian dinding rumahnya retak seperti di ruang tamu, kamar mandi dan dapur. Dia beserta warga lainnya khawatir jika tak segera diperbaiki rumah mereka akan roboh.

"Biasanya, sebelum atau sesudah peledakan sering ada petugas yang mengecek ke setiap rumah. Namun kami tetap khawatir karena efeknya akan terjadi 2-3 bulan setelah peledakan," terang Sofyan.

Meski terancam roboh, namun dia mengaku tidak akan segera memperbaiki bagian rumahnya yang retak. Sopian serta warga lainnya akan menunggu itikad baik dari pelaksana proyek.

"Beberapa bagian yang retak sudah diukur lebarnya oleh petugas. Ada yang sampai 4 centimeter seperti di kamar mandi dan ruang tamu. Rumah sebelah yang diisi mertua saya juga mengalami hal yang sama, tapi tak separah di rumah saya," bebernya.

Warga semakin dibuat resah setelah terowongan proyek jalur kereta cepat sedalam 15 meter dengan diameter 15 meter yang tak jauh dari permukiman amblas pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Lokasi amblasnya tanah itu tak jauh dari pemukiman warga. Tepat di seberang titik amblasnya tanah, aktifitas pembuatan kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung itu terus dilakukan. Mobil besar pengangkut bahan-bahan terus hilir mudik ke area proyek.

Menurut Sopyan, amblasnya terowongan lantaran tidak kuat menahan debit air saat hujan deras turun beberapa hari lalu. Lubang menganga bekas amblas sudah ditutup terpal empat hari lalu, serta diberi garis pembatas agar tak ada warga yang mendekati lokasi.

"Rencananya akan dibangun terowongan kereta cepat sepanjang 1 kilometer, tapi keburu amblas pas tahun baru kemarin," pungkas Sopian.

Sementara di lokasi terpisah, tepatnya di Kompleks Tipar Silih Asih, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, KBB, ratusan warga juga mengalami hal serupa. Dimana rumah-rumah mereka mengalami retakan usai adanya aktifitas blasting dari proyek KCJB.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer