Limawaktu.id,- Bupati Bandung Dadang Supriatna optimis dua tahun ke depan Pemerintah Kabupaten Bandung tidak perlu lagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Pasalnya, Keberadaan mesin pengelolaan sampah seperti TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuce Recycle) di Desa Cangkuang Wetan Dayeuhkolot yang kemarin telah diresmikan menjadi pertanda jika Kita sudah tidak tergantung lagi pada keberadaan TPA.
“Bulan depan Kita akan menambah lagi empat mesin pengolah sampah. Dengan keberadaan mesin-mesin pengelolaan sampah ini, Insha Allah, dua tahun kedepan tidak usah ada TPA lagi. Dari mesin sampah ini Masyarakat bisa menghasilkan uang,” ungkapnya, Jum;at (2/6/2023).
Menurutnya, dengan mesin pengolah sampah ini, selain lingkungan menjadi bersih dan asri, perekonomian masyarakat juga meningkat.
“Permasalahan sampah, merupakan salah satu sasaran penanganan dari Tim Cekungan Bandung yang sudah dibentuk beberapa waktu lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Tiga hal lainnya dalam upaya menangani Cekungan Bandung, antara lain adalah transportasi, banjir dan tata ruang wilayah,” katanya/
Dia menjelaskan, dalam aspek transportasi, terjadi proses peralihan alur transportasi di wilayah perbatasan agar lebih cepat. Seperti dengan Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Sumedang.
“Dalam kesempatan ini, Saya sampaikan beberapa kajian yang diusulkan kepada Tim Cekungan Bandung untuk pembangunan flyover Bojongsoang, Kopo-Sayati, Rancakekek, Cicalengka dan Cikancung.” Jelasnya.
Sementara dalam mengatasi banjir Saya sudah mengusulkan pembuatan lima danau ke pemerintah pusat, sebagian danau telah ada lahannya. Keberadaan danau tersebut multifungsi. Selain dapat meminimalisir banjir, bisa menghasilkan air bersih berkolaborasi dengan PDAM untuk membuat Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Sedangkan untuk tata ruang, kita terus benahi. Dari mulai dari RDTR di perbatasan masing-masing kecamatan. Perbatasan Kabupaten dan Kota Bandung yang RDTR nya harus disenergikan dan terintegrasi.