Kab. Kuningan (limawaktu.id), - Bulan Suci Berbagi On The Street (Bubos) ke-6 dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Kuningan, Sabtu (23/04/2022). Berbeda dengan tahun sebelumnya, Bubos yang sedianya berbuka bersama di jalan tidak dilaksanakan karena larangan Presiden Jokowi tidak berbuka bersama.
"Ya karena Pandemi, Kami ganti Bubos yang tadinya Berbuka Bersama On The Street, sekarang menjadi Bulan Suci Berbagi On The Street, " kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai gelaran Bubos 6 di Alun-alun Kab. Kuningan.
Menurut Ridwan Kamil, selama 3 minggu kegiatan menghimpun dana hingga Rp 4,4 miliar. Dana tersebut dibagikan dalam bentuk makanan hingga mencapai 1.4 juta paket yang disebar bukan hanya Jawa Barat tapi juga 7 Kota besar di Indonesia.
"1.4 juta paket Rantang Cinta ini disebarkan oleh anak-anak pelajaran, pramuka, guru, dan organisasi kemasyarakatan lainnya. Ini luar biasa, menjadi rekor di Indonesia karena tidak hanya disebar di 27 kota/kabupaten, juga di 7 kota di Indonesia," papar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Emil meminta doa agar Bubos di tahun depan bisa dilaksanakan dengan berbuka bersama on the street. Selain pandemi semakin menurun, juga diharapkan Bubos ke-7 bisa lebih semarak.
Sementara itu, ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Umum Bubos 6, Atalia Praratya Ridwan Kamil dalam sambutannya mengatakan, selain menghimpun infak untuk berbagi, dilaksanakan pula Kontes Juara Anak Soleh (Koas).
"Tidak boleh ada masyarakat yang bersedih dalam bulan suci ini, dan tidak boleh ada masyarakat yang tidak memiliki makanan untuk berbuka, untuk sahur. Mari kita lakukan gerakan kebaikan ini secara bergelombang secara massal agar masyarakat mendapatkan manfaat secara maksimal," imbuhnya.
Salah satu pemenang pertama Koas kategori Dai Cilik ditampilkan di acara Bubos 6 , Zikri Kholilullah. Dalam penampilan dari cilik asal kab. Ciamis ini memukau hadirin di Alun-alun Kuningan.
Pada Bubos 6 kali ini, satu unit rumah kepada Dana Suwandana. Pria 35 tahun asal Kab. Sumedang ini dikenal pengabdiannya sebagai relawan menjadi pembantu orang sakit Covid-19. Selama bekerja, Dana rela dikucilkan masayarakat di desanya karena takut tertular Covid-19.
"Alhamdulillah, saya senang sekali terima kasih pada pak Gubernur, Bu Atalia, pak Sekda. Rencananya rumah ini akan saya tinggali karena belum punya rumah, " ujar bapak 2 anak ini.
Sedangkan hadiah sepeda motor diberikan kepada Dudung Abdurrahman (47). Guru mengaji asal Kedawun, kab. Cirebon ini mendapatkan honorarium mengajar ngaji hanya Rp150 ribu sebulan. Hadiah sepeda motor sangat disyukurinya dan akan digunakan untuk keperluan mengajar mengaji.