Limawaktu.id,- Menindaklanjuti protes yang disampaikan warga Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi karena terjadi dampak Banjir yang diduga berasal dari pengerjaan proyek Underpass Sriwijaya, Pimpinan dan Komisi III DPRD Kota Cimahi melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi proyek, di depan rumah sakit Dustira, tepatnya Jalan Sriwijaya Raya Kota Cimahi pada Sabtu (2/10/2021).
Pantauan dilapangan menunjukan, pimpinan DPRD dan Komisi III diantaranya Yus Rusnaya, Enang Sahri,Rini Marthini, Purwanto, Supiyardi, Enil Fadahliza, Aida Cakrawati, Joko Taruna, didampigi Kepala Dinas PUPR Meitty, Kadis LH Lilik Setyaningsih, Kepala Dishub Hnedra Gunawan dan pejabat lainnya.
Setelah melakukan dialog dengan pelaksana proyek PT. Nindya Karya, anggota DPRD meminta agar pekerjaan pengeboran yang dilakukan untuk dihentikan karena dikhawatirkan menimbulkan resiko kecelakaan, akibat di lokasi pengeboran tidak dilakukan penutupan atau pemagaran.
“Kita minta pengeboran ini dihentikan dulu karena kami khawatir dengan hal-hal yang tidak diinginkan mengingat lalu lintas yang melintas sepanjang lokasi proyek cukup ramai,” terang Anggota Komisi III DPRD Kota Cimahi H. Enang Sahri usai berdialog dengan pelaksana proyek.
Tak hanya itu, kata dia, pelaksanaan proyek juga jangan sampai mengakibatkan dampak kepada masyarakat sekitar proyek seperti banjir atau resiko kecelakaan di lokasi proyek. Karenanya, usai melakukan Sidak ke lapangan, direncanakan pada pekan depan Komisi III akan melakukan pembahasan bersama dengan pihak pelaksana proyek, serta SKPD terkait lainnya.
“Kami akan terus melakukan pemantauan atas progress pelaksanaan proyek ini baik kepada pelaksana ataupun dinas,” katanya.
Menanggapi hal itu, Konsultan Proyek Underpass Sriwijaya Mangandik mengatakan, karena ada permasalahan di lapangan terkait dengan banjir yang berdampak kepada warga sekitar, pihaknya akan segera melakukan penanganan dengan segera.
“Sebetulnya belum waktunya tetapi karena ada dampak banjir maka akan kami lakukan penanganan segera,” jelasnya.
Sedangkan terkait dengan arus lalu lintas, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Dishub dan Keploisian, Sedangkan dalam proses penutupan secara total perlu ada koordinasi yang lebih matang.
Kami hanya butuh sekitar 2 minggu untuk melakukan penutupan total lokasi proyek,” paparnya.
Sedangkan Kepala Dinas PUPR Kota Cimahi Meitty Mustika mengungkapkan, untuk penanganan sementara mengatasi banjir di lokasi proyek, pihak pelaksana sudah melakukan pemompaan saat kejadian banjir dan hanya satu jam saja air sudah surut.