Limawaktu.id,- Uji Coba pembelian Bahan bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar yang harus menggunakan aplikasi Mypertamina dinilai akan mempersulit warga.
Per 1 Juli 2022 besok, Pemerintah akan mulai melakukan uji coba pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite dan solar pakai aplikasi Mypertamina. Nantinya masyarakat yang hendak melakukan transaksi pertalite dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) diwajibkan untuk menginstal terlebih dahulu aplikasi Mypetamina.
“Ini akan menjadi ribet karena harus tambah aplikasi lagi sedangkan kan kita handphone juga sudah pada penuh dengan aplikasi-aplikasi lainnya,” kata Yudi (45), salah seorang pengendara ojek online, di Jl. Kemuning, Kota Bandung, Kamis (30/6)

Menurutnya, kebijakan tersebut membuat sebagian masyarakat merasa kesulitan, khususnya para pengendara transportasi umum yang menilai bahwa kebijakan tersebut sangat tidak tepat. Dan akan mempersulit dalam pembelian pertalite dan solar nantinya.
Dia meminta kepada pemerintah khususnya yang mengeluarkan kebijakan, agar dapat melakukan pengkajian ulang.
“Harus dilakukan dulu pengkajian, karena belum tentu semua masyarakat punya handphone dan belum tentu bisa menggunakannya,” ungkapnya.
Ditempat lain, Samsudin (53) pengemudi ojol menambahkan, sebelum merumuskan kebijakan, seharusnya pemerintah memperhatikan terlebih dahulu kepada masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah.
Hal senada disampaikan seorang sopir angkot, Ai (46). Dia mengatakan adanya kebijakan tersebut malah membuat dirinya semakin berat.
“Saya kan enggak punya HP (Handphone) ditambah beli bensin harus pakai aplikasi. Makin berat,” ungkapnya, dikutip Jabarekspres.com.