Rabu, 5 Februari 2020 15:43

Angkot Dinilai Terpuruk, Solusi Konversi Sulit Diterapkan di Cimahi

Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang
Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang [Fery Bangkit]

Limawaktu.id - Dinas Perhubungan Kota Cimahi menyebutkan, penerapan konversi angkutan umum (angkot) menjadi bus mini sangat sulit diterapkan di Kota Cimahi. Biaya menjadi penyebab sulitnya penerapan program tersebut.

Seperti diketahui, sejumlah kota di Jawa Barat mulai membidik perubahan dari angkot yang berkapasitas 12 penumpang menjadi angkutan sejenis kendaraan elf yang memiliki kapasitas lebih banyak.

Kepala Seksi Angkutan pada Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ranto Sitanggang mengatakan, setelah melakukan pembicaraan dengan para pemilik angkot, semuanya menyatakan tidak sanggup jika jika harus mengubah kapasitas kendaraan.

"Para pengusaha transportasi yang masih keberatan karena dari sisi biaya. Apalagi kan banyak yang nyicil," ujar Ranto saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Rabu (5/1/2020).

Dikatakan Ranto, wacana konversi angkot dari dengan contoh dari tiga unit dikonversi menjadi hanya satu unit memang sempat jadi pembahasan pihaknya. Tujuannya untuk mengurangi volume kendaraan.

Selain itu, wacana konversi angkot itu dinilai menjadi solusi bagi pengusaha angkot agat tidak merugi karena menurunya penumpang angkutan umum tersebut."Apalagi kan sekarang harus diakui ada penurunan jumlah penumpang. Meski segmentasinya untuk angkot itu berbeda," ungkapnya.

Menurut Ranto, salah satu penyebab menurunya minat masyarakat menggunakan angkot dikarenakan semakin maraknya angkutan online, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

Berdasarkan data Dinas Perhubungan, jumlah angkot yang tersisa saat ini mencapai 320 unit yang tersebar di empat trayek. Ada trayek Pasar Antri-Cimindi-Leuwigajah yang mencapai 100 unit.

Kemudian trayek Cibeber-Pasar Antri via Leuwigajah ada 99 unit angkot, trayek Cibeber-Pasar Antri via Contong dan trayek Cimindi-Citeureup yang disediakan 45 unit angkot. "Tapi yang baru terisi dan sudah beroperasi untuk trayek Citeureup-Cimindi baru 15 unit. Itu kan trayek baru yang baru berjalan tahun 2019," jelasnya.

Baca Lainnya