Limawaktu.id - Peruntungan berbeda didapat 'Si Kaya dan Si Miskin' di Kota Cimahi ditengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Dimana 'Si Kaya' bernama Jayus Brianmay Putra, warga Jalan Kerkof, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi yang notabenya anak Anggota DPRD Kota Cimahi mendapat bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai Rp 600 ribu dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Sementara Yan Martin (41) dan pasangan suami istri Ace Wiharja (54) dengan Sumariah (48) harus gigit jari sebab sama sekali belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
Padahal, keduanya yang rumahnya berdekatan dengan 'Si Kaya' merupakan penyandang disabilitas yang sangat membutuhkan uluran tangan. Apalagi ditengah pandemi ini mereka tidak memiliki penghasilan.
Saat ditemui di sekitar kediamannya pada Sabtu (9/11/2020), Jayus menceritakan tentang BLT yang diterimanya. Awalnya, kata dia, ia mendapat pemberitahuan dari PT Pos Persero untuk menerima bantuan sebesar Rp 600 ribu.
"Saya kaget kenapa dapat bantuan sosial dari pemerintah. Padahal justru banyak yang lebih membutuhkan dari saya," ujar Jayus, Sabtu (9/5/2020).
Jayus sendiri memutuskan untuk tetap mengambil bantuan tersebut. Namun merasa bukan haknya, dirinya memutuskan untuk menyerahkan bantuan tersebut kepada yang membutuhkan.
Termasuk dua keluarga penyandang disabilitas tadi, yang kehilangan mata pencaharian akibat virus corona ini. "Saya juga terdampak Covid19, tapi untuk bansos ini akan saya bagikan untuk warga lain yang membutuhkan. Mudah-mudahan bisa meringaktkan beban mereka," katanya.
Yan Martin (41), salah seorang penyandang disabilitas menggaku sejauh ini belum mendapat bantuan dari pemerintah selama pandemi Covid-19, meski sebelumnya ada orang yang mendatangi rumahnya untuk melakukan pendataan.
"Belum pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah, termasuk yang bansos tunai ini. Saya mau protes juga kemana," lirihnya.
Ace Wirahrja (54), penyandang disabilitas tunanetra mengatakan, untuk menyambung hidupnya, selama ini ia baru mengandalkan uluran tangan dan para tetangganya untuk kebutuhan sehari-hari.
"Jelas sangat terdampak virus corona ini, karena sata sekarang enggak bisa kerja kaya biasa lagi. Sampai sekarang belum pernah dapat bantuan apapun dari pemeirntah," ungkapnya.
Ace dan sang istri merupakan tukang pijat tradisional. Namun sejak pandemi Covid-19, tak ada orang yang memanfaatkan jasanya. Ace terpaksa menjual suaranya dijalanan.
"Sekarang saya ya paling ngamen aja, jual suara," tandasnya.