Sabtu, 15 Juni 2019 19:05

Ajay Sudah Telepon KCIC Soal Debu dari Proyek Kereta Cepat

Penulis : Fery Bangkit 
Debu Proyek KCIC Di Jalan Leuwigajah Mengganggu Pengendara Yang Melintas.
Debu Proyek KCIC Di Jalan Leuwigajah Mengganggu Pengendara Yang Melintas. [ferybangkit]

Limawaktu.id - Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengklaim sudah menghubungi pihak PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) perihal polusi debu dari pembangunannya.

Hal itu diungkapkan setelah mengetahui adanya keluhan dari warga Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi soal dampak polusi debu yang muncul dari pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Imbauan (pasti), kita juga udah telepon mereka (pihak KCIC) bahwa ini juga ada keluhan masyarakat seperti itu," kata Ajay, Sabtu (16/6/2019).

Tapi, Ajay meminta masyarakat yang terkena dampak untuk memakluminya. Sebab, dalam setiap pembangunan itu ada dampak positif dan negatif yang ditimbulkan.

"Masyarakat harus paham dan maklum bahwa selama pembangunan pasti ada dampaknya. Tapi bagaimana kita meminimalis seperti dampak debu," kata Ajay.

Sebelumnya, warga RT 05/03 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi merasa terancam kesehatannya akibat debu dari mega proyek itu. Mereka berpotensi terserang Insfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Selain warga, dampak debu dari kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung itu juga dikeluhkan pengendara. Sebab, debu yang beterbangan itu mengganggu jarak pandang pengendara yang melintas, yang juga mengancam kesehatan mata.

Tisna Fadilah (52), salah seorang warga menuturkan, sejak proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung itu, gangguan debu kerap menghantui warga. Selain mengancam kesehatan, debu juga mengotori rumah.

"Sebelum ada proyek juga udah banyak debu, apalagi sekarang makin parah. Belum lagi sekarang udah mulai panas, debunya makin banyak," ujar Tisna.

Selain Kelurahan Utama, proyek KCIC juga melintas di Kelurahan Cibeber dan Kelurahan Leuwigajah. Total ada 304 bidang tanah yang terkena imbas dari pembangunan mega proyek itu.

Dikatakan Tisna, kondisi itu sebetulnya membuat warga dan pengendara yang melintas di sekitar proyek terganggu. Namun, pihaknya tak bisa bebuat banyak. Sejauh ini terlihat belum ada penanganan terkait permasalahan debu dari pihak KCIC.

"Selain debu, pengerjaannya juga kadang sampe malam. Itu kan sangat ganggu warga yang lagi istirahat," tuturnya.

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer