Limawaktu.id - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Cimahi mengakui, angka pengangguran di Kota Cimahi meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Setahun lalu,angka pengangguran di Kota Cimahi masih berkisar 14 ribu lebih. Namun ditahun 2019 ini meningkat sekitar 25 persen menjadi 17 ribu lebih.
"Trennya naik dari dua tahu ke belakang. (Dari) 14 ribu lebih, sekarang 17 ribu," terang Kepala Disnakertrans Kota Cimahi, Herry Zaini saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Rabu (22/10/2019).
Meningkatnya angka pengangguran itu seperti bertolak belakang dengan janji Wali dan Wakil Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna-Ngatiyana soal membuka 1.000 lapangan pekerjaan. Sebab, bukannya membuka, tren pengangguran malah meningkat.
Untuk mengurangi tren pengangguran dan membuka lapangan pekerjaa, Disnakertrans Kota Cimahi mencobanya dengan sebuah sistem aplikasi yang diberinama Sistem Link and Matc (Silima), yang merupakan sistem sinergitas antara pemerintah, LPK, BLK, perusahaan dan pencari kerja.
Aplikasi itu diklaim akan efektif untuk mengurangi angka pengangguran. Sebab, dalam sistem itu akan meng-cover seluruh data perusahaan, lowongan pekerjaan hingga calon pencari kerjanya. "Pertama kita akan sinergikan antara pelatihan, sertifikasi dan penempatan. Kemudian akhirnya akan terjadi penurunan pengangguran," jelasnya.
"Sebagai contoh, para pencari kerja untuk melamar itu lewat aplikasi sistem kemudian perusahaan menginput lowongannya. Disitulah terjadi link and match sehingga itu sangat efektif buat pencari kerja," sambung Hery.