Limawaktu.id,- bupati Bandung Barat, abubakar menyebutkan, alih fungsi lahan Kawasan Bandung Utara (KBU) di Manglayang yang masuk ke wilayah Kabupaten Bandung lah yang menjadi penyebab banjir bandang yang menerjang kawasan Cicaheum pada Selasa (20/3) lalu.
"KBU itu kan wilayahnya meliputi Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kota Bandung dan Cimahi. Kalau banjir bandang di Cicaheum itu dari Manglayang, Kabupaten Bandung. Bukan dari wilayah kita (Bandung Barat)," ucap Abubakar, Jum'at (23/3/2018).
Abubakar mengklaim, pihaknya sudah konsisten dan selektif dalam memberikan izin pembangunan di KBU. Jika tidak keluar izin dari gubernur, Pemda Bandung Barat juga tidak akan mengeluarkan atau memberikan tanda tangan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di KBU.
"Cuma persoalannya, masyarakat juga sering bertanya bangunan tanpa izin yang kadang-kadang susah dikendalikan," katanya.
Ditegaskannya, persoalan alih fungsi lahan sendiri bukan kapasitas pada kepala daerah, tapi oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).
"Sepanjang alih lahan saling menguntungkan, ya silahkan saja, gak masalah," bebernya.
Dandim 0609/Kab Bandung, Letkol Arh Andre Wira mengakui lahan di KBU telah kritis, lahan kritis tersebut berada di kawasan hutan milik Perhutani dan hutan rakyat. Untuk menanggulanginya, pihaknya berupaya melakukan penghijauan dengan melakukan penanaman pohon.
"Banjir di kota kemarin akibat curah hujan tinggi dan aliran air tak tertahan di KBU. Kami akan kerjasama dengan Pemprov Jawa Barat dan Kodam Siliwangi untuk melaksanakan kegiatan tanam pohon bersama," kata Andre.
Selain penanaman pohon, pihaknya juga akan memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak melakukan alih fungsi lahan di KBU. Andre mengatakan, daerah hulu tidak boleh ditanami sayuran seperti kentang dan wortel karena tidak bisa menahan debit air saat hujan turun. Walau dari segi penghasilan, warga dapat meraup untung dari menanam sayuran karena bisa cepat dipanen.
"Pada saat hujan, air langsung turun bersama dengan tanahnya dan pupuk, sungai menjadi tercemar dan sedimentasi semakin parah. Kami akan kerjasamakan dengan Perhutani supaya lahan yang masih tersisa tidak dialih fungsi," jelasnya.
Diakuinya, kondisi lahan di KBU terutama di kawasan Maribaya, Jayagiri dan Cikole juga rawan terjadi longsor karena sudah marak terjadi alih fungsi lahan.
"Lahan sudah mulai gundul, rawan longsor. Nanti kita tandai lahan-lahan krisis ini dengan menanami pohon," tambahnya.