Limawaktu.id, Kota Cimahi – Ada hal yang memprihatinkan terjadi di Kota Cimahi. Pasalnya sudah lebih dari empat tahun didirikan, 5 SMP Negeri di Kota Cimahi masing belum memiliki gedung sekolah dan kondisinya masih menumpang di Sekolah Dasar (SD).
“Kondisi ini sangat memprihatinkan karena sudah empat tahun dibentuk kelima sekolah tersebut masih menumpang di SD, karena belum dibangun gedung sekolahnya,” ungkap praktisi pendidikan Dede Syarif saat Nonton Bareng Debat Publik Pilkada Kota Cimahi yang digelar Limawaktu.id bekerjasama dengan LSM Kompas dan Dewan Kebudayaan Kota Cimahi (DKKC) , di Imah Seni, belum lama ini.
Menurutnya, kondisi ini sering disampaikan oleh para kepala sekolah yang ada di Kota Cimahi. Pasalnya pembangunan gedung sekolah merupakan salah satu sarana yang akan menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Pihaknya berharap kepada siapapun yang nanti terpilih menjadi wali kota Cimahi agar segera memprioritaskan pembangunan gedung sekolah tersebut mengingat kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan ini sangat penting.
“Siapapun yang nanti akan menjadi wali kota agar memperhatikan masalah ini,” kata Dede.
Sementara Ketua Komite SMP Negeri 14 Muhammad Effendi menyebutkan, sejak tahun 2020 yang lalu Pemerintah kota Cimahi melalui Dinas pendidikan menambah jumlah sekolah negeri untuk tingkat SMP, adapun sekolah tersebut adalah SMPN 12 di Pasirkaliki, SMPN 13 di Kelurahan Citeureup, SMPN 14 di Kelurahan Padasuka, SMPN 15 di Kelurahan Cibeber dan SMPN 16 di Kelurahan Cigugur Tengah.
Pembangunan 5 sekolah negeri setingkat SMP ini untuk menjawab kebijakan pemerintah yang menerapkan sistem Zonasi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) . Sayangnya penambahan SMP Negri di Cimahi belum didukung sarana dan prasarana yang memadai, rata rata menumpang di bangunan sekolah dasar.
Pada saat diberlakukan sistem daring karena wabah covid 19 yang lalu keterbatasan sarana dan prasarana tersebut tidak menjadi masalah, tapi lain halnya dengan sekarang ketika sistem kegiatan belajar mengajar kembali ke tatap muka.
"Saya selaku ketua komite SMPN 14 Cimahi meminta kepada pemerintah kota Cimahi melalui Dinas Pendidikan untuk segera merealisasikan pembangunan fisik yang pernah menjadi prioritas dalam Musrenbang 2 tahun lalu, namun sayangnya dana yang sudah dialokasikan dari Banprov harus dialihkan ke bencana gempa Cianjur, " terang Fendy saat diwawancarai media ini, Jum’at 1 November 2024.
Dia menjelaskan, saat ini mulai lagi digelar Musrenbang partisipatif dan kembali menempatkan pembangunan sekolah tingkat SMP bisa menjadi prioritas yang akan dilaksanakan, karena menurutnya siswa siswi usia SMP saat ini sangat relevan dengan target Indonesia emas di tahun 2045 nanti.
Saat diminta tanggapannya terkait hal tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Kota Cimahi Ike Hikmawati belum bisa memberikan tanggapan.
“Karena rapat pembahasan anggaran di Badan Anggaran masih berlanjut, jadi belum bisa memberikan tanggapan terkait pertanyaan yang diajukan,” papar Ike lewat pesan WhatsApp.