Kamis, 10 Mei 2018 12:32

IPW: Polisi Lamban Tangani Sandra Teroris di Rutan Brimob

Logo IPW.
Logo IPW. [Net]

Limawaktu.id - Kasus kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi tewas adalah tamparan keras buat Brimob, Densus 88 dan Polri. Sebab peristiwa tragis ini terjadi di markas pasukan elit kepolisian, demikiam siaran pers Indonesia Police Watch (IPW), Rabu malam (9/5/18).

IPW menyayangkan Polri begitu lamban dalam mengungkapkan secara transparan Kerusuhan di Rutan Brimob, terutama tentang tewasnya lima polisi.

"Kelimanya sudah tewas sejak pukul 01.00 dinihari tapi baru diumumkan pada pukul 16.00 dan sebelumnya kepolisian selalu mengatakan tidak ada korban tewas dalam kekacauan itu. Sikap polisi yang tidak transpan ini sangat aneh," ujar Neta S Pane
Ketua Presidiun IPW.

Sampai Rabu sore ini polisi selalu mengatakan situasi sudah terkendali. Tapi faktanya Rutan Brimob masih dikuasai tahanan teroris dan masih ada polisi yang disandera.

"Selain itu 165 tahanan teroris masih menguasai sekitar 30 senpi yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka diluar dan sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki hp selama di tahanan", tandas Pane.

IPW khawatir, jika kepolisian bertindak gegabah para tahanan teroris tersebut akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri.

"IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian", jelas Pane.

Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia tentang memberantas terorisme justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi, pungkasnya.

Diketahui Kamis malam (10/5/18) dini hari sekira pukul 00:00 WIB, Bripka Iwan Sarjana, polisi yang menjadi korban sandera napi teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, berhasil dibebaskan. Iwan langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan pembeban Bripka Iwan itu dilkukan setelah pihaknya bernegosiasi dengan para penyandera.

 

Baca Lainnya

Topik Populer

Berita Populer