Limawaktu.id,- Pemerintah Provinsi Bali mengajukan pinjaman lunak Rp. 9,9 Trilliun untuk mendongkrak para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di pulau dewara tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno menyebutkan, pihaknya saat ini kami masih menampung masukan dari berbagai pihak. Usulan Pemerintah Provinsi Bali bersama KADIN Bali adalah 9,9 T dengan konsep stimulus (dana segar yang on top of the existing loan) yang ditujukan sejumlah 1,5 M untuk cashflow pelaku pariwisata.
"Sementara dari Kemenkomarves lebih setuju untuk Program Padat Karya dan untuk pelestarian lingkungan," ungkapnya, Kamis (11/2/2021).
Pihaknya akan gerak cepat dan gerak bersama menghadirkan solusi untuk para pelaku dan pekerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami ingin Bali sebagai jantung pariwisata Indonesia bangkit. 80% masyarakat yang menggantungkan lapangan kerjanya di sektor ini dapat terselamatkan," jelasnya.
Untuk membahas hal tersebut, Kamis ini Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali Cok Ace, beserta Ketua KADIN, Kepala Bank Indonesia Bali, dan Kadis Pariwisata Bali. Membahas perihal soft loan (pinjaman lunak) 9,9 T untuk para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menurut dia, Semua UMKM terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus bertahan di tengah keterbatasan. Harus mampu beradaptasi untuk bangkit. Sejak awal pandemi masalah utamanya adalah anjloknya permintaan akibat dari jumlah wisatawan yang turun drastis hingga lebih dari 70%.
"Untuk membantu pelaku dan pekerja parekraf, menyelamatkan dan membuka kembali lapangan kerjanya, kita secara totalitas akan menjalankan fungsi dan tugas kita antara lain pemberian subsidi, bantuan dan hibah," pungkasnya.