Jumat, 3 Mei 2024 17:05

Pemkab Bandung Sukses Bina Koperasi Hingga Tembus Pasar Internasional

Penulis : DP
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Dindin Syahidin saat menghadiri acara inkubasi.
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Dindin Syahidin saat menghadiri acara inkubasi. [Pemkab Bandung]

Limawaktu.id, Bandung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, melalui Dinas koperasi dan UMKM, berhasil melahirkan dan membina koperasi-koperasi besar yang kini bahkan merambah lingkup Jawa Barat dan pasar internasional. Beberapa koperasi yang sukses antara lain Koperasi Simpan Pinjam Citra Mandiri Jabar (Cileunyi), Kopontren Al Ittifaq (Rancabali), Koperasi Baiturrahim Syariah (Kopo Sayati), Koperasi Syariah Baitul Mu’min (Cilengkrang), dan KPBS Pangalengan.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin, menyatakan bahwa koperasi-koperasi tersebut telah menjadi tujuan studi banding dan meraih prestasi di tingkat Jawa Barat dan nasional. “Selain mewujudkan kesejahteraan bagi anggotanya, koperasi di Kabupaten Bandung terbukti menjadi pilar ekonomi kerakyatan, terutama berkontribusi besar terhadap pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung,” ujar Bupati Dadang Supriatna pada Jumat (3/5/2024).

Kontribusi Koperasi dalam Menekan Inflasi dan Meningkatkan Daya Beli

Bupati Dadang Supriatna mengungkapkan bahwa koperasi telah berkontribusi nyata dalam membantu pemerintah daerah menekan angka inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, Pemkab Bandung akan terus berupaya melahirkan koperasi-koperasi mandiri melalui program inkubasi. “Jika anggota dan orang yang berkecimpung di koperasi bisa sejahtera, maka dengan sendirinya daya beli juga akan meningkat. Maka inflasi terjaga. Ini sesuai harapan kita semua,” kata Dadang, yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.

Kini, Pemkab Bandung kembali berhasil membidani kelahiran koperasi unggul yang bahkan sudah go internasional. Salah satunya adalah Koperasi Banjaran Karya Samuha, yang bergerak di bidang produksi komoditas pertanian unggulan seperti ubi jalar super, baby buncis, dan kentang. Meski baru berdiri akhir tahun 2023, koperasi ini telah mencapai omset ratusan juta rupiah dan berhasil menembus pasar internasional, termasuk Malaysia, Singapura, India, dan beberapa negara Timur Tengah.

Program Inkubasi dan Pendampingan Intensif

Kesuksesan ini tidak lepas dari program inkubasi dan pendampingan intensif yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung. Dalam program inkubasi ini, dinas berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Programma Uitzending Managers (PUM) dari Belanda, Founders Talent Bandung, serta para pakar dan praktisi koperasi.

“Setelah melalui tahapan inkubasi, kami secara intens melakukan pendampingan terhadap koperasi agar mereka bisa mandiri dan mampu berkontribusi nyata untuk mensejahterakan para petani yang menjadi anggotanya,” jelas Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung, Dindin Syahidin.

Program inkubasi ini bertujuan tidak hanya untuk memberikan bimbingan bisnis, tetapi juga meningkatkan kapasitas manajerial, penguatan modal, serta akses pasar bagi koperasi. “Walau baru beroperasi di Desember 2023, koperasi ini sudah mampu menyerap sekitar 200-an petani sebagai mitra dan kemungkinan akan terus bertambah. Omsetnya ratusan juta rupiah dan sudah mampu memenuhi kebutuhan pasar baik lokal maupun internasional,” ungkap Dindin.

Dampak Positif dan Harapan Kedepan

Dindin berharap Koperasi Banjaran Karya Samuha dan koperasi lainnya di Kabupaten Bandung terus bertumbuh dan memberikan dampak konkret bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani. Koperasi ini sudah menggandeng beberapa perusahaan besar sebagai mitra, termasuk PT Bileaf yang siap menjadi offtaker dan menyuplai produk hasil pertanian ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, dan India.

“Jumlah dan kontribusi koperasi akan terus didorong dan dioptimalkan agar mampu memberikan manfaat luas bagi masyarakat serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bandung,” ujar Dindin. Upaya akselerasi pengembangan usaha koperasi di sektor pertanian memang tidak mudah, membutuhkan keseriusan, komitmen, dan totalitas. Pemkab Bandung akan terus melibatkan pakar, praktisi ahli, dan pihak lainnya untuk melakukan pendampingan secara intens.

Dengan program inkubasi dan pendampingan intensif ini, Pemkab Bandung optimis koperasi-koperasi di wilayahnya dapat terus berkembang, memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian daerah, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bandung.

Baca Lainnya