Minggu, 10 Desember 2017 16:07

Kisah Inspiratif Bos Basreng asal Cimahi

Penulis : Fery Bangkit 
Yayat Hidayat
Yayat Hidayat [limawaktu]

Limawaktu.id, - Berakit-rakit ke hulu
                                 Berenang-renang ke tepian
                                 Bersakit sakit dahulu
                                 Bersenang-senang kemudian

Pantun di atas tepat untuk menggambarkan perjuangan sekelumit pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota cimahi.

Salah satunya yayat hidayat, pelaku IKM makanan. Dengan mengenakan baju berwana putih dan kopian dikepalanya, secara lugas pria berumur 66 tahun tersebut memaparkan perjuangannya sejak awal merintis usaha.

Bermodalkan uang Rp300.000, ia memberanikan diri memulai usaha keripik dan basreng.

Tapi, seperti pepatah, di dunia ini tidak ada yang tak mungkin, karena yang tak mungkin hanyalah memindahkan rembulan ke pangkuan Presiden.

Yayat memulai usaha keripik dan basreng dari tahun 2006. Tak terpikirkan olehnya untuk berhenti berharap. Ia terus mengembangkan usahanya itu.

“Dari uang Rp 300 ribu itu, cukup buat semua bahan, cuma gak banyak,” kata Yayat saat ditemui di kediamannya, Gg. Kademangan, Kp. Pojok, RT 01/RW 16, Kel. Setiamanah, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Minggu (10/12/2017).

Dari modal yang minim itu, ia mulai menaikan produksinya secara perlahan. Awalnya, hasil produksinya itu, Yayat pasarkan sendiri. Ia hanya dibantu oleh keluarga saja untu produksi. Tapi kini, ia sudah memiliki 80 karyawan.

Produk basreng Yayat Hidayat

“Awalnya kerja satu keluarga, pembuatan sampai pemasaran,” kata Yayat.

Hasil memang tak pernah menghianati proses dan perjuangan. Dengan kegigihannya, usaha yang Yayat geluti semakin hari semakin berkembang.

Awalnya, Yayat hanya melakukan pemasaran dan produksi di kediaman pribadinya saja. Tapi, saat ini, ia sudah memiliki pabrik khusus untu produksi.

“Mulai ramainya dari mulai 2006-2007, lebih besar lagi, saya bisa membangun pabrik,” terangnya.

Saat ini, kondisi ekonomi Indonesia memang tidak stabil. Tapi, kondisi tersebut sama sekali tidak mempengaruhi usahanya.

Malahan, konsumennya semakin hari semakin bertambah. Tak hanya berasal dari Kota Cimahi saja, dari luar kota pun sudah menyambangi usahanya itu hanya untuk berbelanja.

“Awalnya dari sekitar Cimahi, sampah dari ujung Bandung sempat datang. Dari luar Jawa juga sudah ada yang datang,” ujar Yayat.

Produk basreng Yayat Hidayat

Kini, penghasilan Yayat dari usaha keripik dan basrengnya sudah bisa menghidupi seluruh keluarganya, termasuk kebutuhan rumah ketiga anaknya.

Kisah yang dialami Yayat harusnya bisa dijadikan kisah inspiratif dan pelecut bagi Anda yang berniat menggeluti dunia usaha. Tak usah dengan modal ratusan bahkan puluhan juta, ternyata dengan hanya bermodal ratusan ribu saja, itu bisa menjadikan usaha sukses dan berkembang.

“Saya ingin mempertahankan kualitas yang sudah ada saja,” tutur Yayat. (kit)*

Baca Lainnya

Rustan Abubakar Al Iskandari
Rustan Abubakar Al Iskandari

Sae

10 Desember 2017 11:33 Balas